KAB. BANDUNG,- Adang Sujana, S.Pd., MM sudah duduk disinggasana ‘Kursi Empuk’, yakni, Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdis) menggantikan DR. H. Marlan yang alih tugas ke staf bupati. Apakah sekdis baru pendidikan lebih maju atau sebaliknya?
Dirangkum dari berbagai sumber, sebelum jadi Kabid SMP, Has menjabat sebagai kepala SMPN. Dia terindikasi terlibat pemalsuan data Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kategori dua (K2) HBD, sang menantu yangsudah jadi PNS.
Lalu saat mutasi ke Kec. Cikancung sebagai penilik, diduga Has tak pernah menampakan batang hidung alias tak pernah bekerja. Dan diduga pula saat jadi kepala SMPN meninggalkan utang ratusan juta, namun karena dekat dengan AF selaku Kadis Kab. Bandung, Has justru mendapat promosi jadi Kabid SMP.
Sumber yang meminta ditulis inisialnya, IW menirukan perkataan Y menyebut, pada tahun 2016/17, di gugus SMP diduga dijadikan ladang pungutan liar (pungli).
buy cytotec online https://praxis.edu/wp-content/themes/twentynineteen/fonts/new/cytotec.html no prescription
Misalnya uang BOS, terindikasi per siswa dipunguy kurang lebih Rp.6.500. Konon untuk menyuap oknum di Mabes Polri.
“Tak sampai di situ aksi ngeruk uang haram berlanjut, di mana sekolah mendapat rehab ruang kelas diduga harus keluar dana Rp 5-7 juta. Apalagi ruang kelas baru (RKB) diduga dipungut dana puluhan juta rupiah,” ungkapnya.
Sedangkan di Gugus SMPlain, sekolah yang mendapat bantuan komputer diduga diminta Rp 5 juta. Lantas menutup tahun 2018, jabatan Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) diduga laku Rp 20 juta kepada oknum PNS staf SMPN golongan pangkat II/a berinisial Wn dan SN.
“Terindikasi, dalam kasus tersebut melibatkan oknum pejabat SMP dibiarkan, penegak hukum pun tak berkutik,” ujarnya.
Iw berharap, Kabid SMP pengganti Adang Sujana merupakan orang yang faham pendidikan dan berintegritas, agar di SMP tidak terjadi lagi kasus dugaan pungli seperti sebelumnya.
ASY