KAB. BANDUNG,– Masa tanggap darurat penanganan bencana gempa bumi Kabupaten Bandung sejak terjadi pada Rabu (18/9/2024) lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung maupun Provinsi Jabar, Kementerian Sosial dan para relawan masih terus melakukan penanganan hingga Kamis (26/9/2024) siang.
Tanggap darurat ini diberlakukan selama 14 hari atau hingga 1 Oktober 2024.
Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Bandung, diketahui terdampak gempa bumi dengan magnitudo 5.0. Yakni Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Arjasari, Pameungpeuk, Banjaran, Cimaung dan Ciparay.
Pjs. Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, dari sembilan kecamatan itu adalah Kecamatan Kertasari yang paling parah terdampak gempa bumi.
“Berdasarkan data terakhir hari Kamis ini sebanyak 6.126 rumah terdampak, di antaranya 894 rusak berat, 1.669 rusak sedang dan 3.536 rusak ringan. Sebanyak 81 sarana pendidikan dan data ini masih bisa berubah sesuai dengan verifikasi lapangan. 96 sarana ibadah, 6 fasilitas kesehatan dan data ini hasil verifikasi BPBD, Dinkes dan DPUTR. Sebanyak 27 fasilitas umum juga mengalami kerusakan,” tutur Uka Suska, dalam keterangannya, Kamis.
Uka Suska mengungkapkan bahwa sejumlah unsur terus melakukan pendataan warga yang terdampak. Diketahui sebanyak 11.681 kepala keluarga (KK) atau 45.325 jiwa yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Bandung.
“Hingga Kamis siang ini, sebanyak 9.229 jiwa yang bertahan di pengungsian. Data ini bisa berubah sesuai dengan verifikasi lapangan,” ujarnya.
Lebih lanjut Uka Suska mengatakan, berbagai pihak terus melakukan upaya pemasangan tenda untuk para pengungsi. Sebanyak 210 tenda pengungsi yang sudah terpasang untuk memfasilitasi warga terdampak gempa bumi.
Ia menjelaskan, dari 210 tenda itu, sebanyak 99 tenda di Desa Cibeureum, 29 tenda di Desa Tarumajaya, 53 tenda di Desa Cikembang, 24 tenda Desa Cihawuk, 3 tenda di Desa Sukapura, 1 tenda di Desa Santosa.
“Untuk diketahui, sebanyak 153 tenda pengungsi, 40 tenda posko, 44 tenda mandiri dan 1 tenda cadangan,” katanya.
Uka Suska mengatakan, logistik untuk kebutuhan masyarakat terdampak gempa bumi, sudah didistribusikan ke masing-masing desa terdampak. Bahkan bantuan logistik itu sudah dimanfaatkan oleh masing-masing warga sebagai penerima manfaat bantuan tersebut.
Pemerintah juga berusaha untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak. Di Desa Cibeureum, yaitu di pos pelayanan kesehatan Desa Cibereum, Poskes Kesdam, EMT Mobile, Poskes MDMC.
Di Desa Cikembang, yaitu di Poskes IDI, dan EMT Mobile. Di Desa Cihawuk, yaitu di Poskes Klaster Kesehatan dan EMT Mobile. (Abah Abadi)