BOGOR,– Pertandingan futsal dalam turnamen futsal bertajuk Sahabat Jonny Sirait (SJS) Cup 1 tahun 2022, Minggu 27 November 2022 berlangsung menarik.
Di partai pembuka turnamen SJS Cup 1, sejumlah tim berlaga dengan sengit. Namun salah satu tim yang bertanding harus menerima kekalahan dan tetap menghormati (respect) pada tim yang menang.
Pada pertandingan di Lapangan The Green Gang Bunder II, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor itu, Ketua Relawan SJS, Didi Ramdani mengapresiasi kedua tim yang menunjung tinggi sportivitas.
“Dalam pertandingan, menjadi hal lazim jika ada yang kalah dan menang. Namun melalui pertandingan ini ada pelajaran yang harus dipetik, yakni tetap lapang dada meski kalah dan tidak jumawa meskipun menang. Sebab, laga berikutnya kedua tim tidak tahu apakah akan meraih kemenangan atau kembali kalah,” ungkap Didi.
Kompetisi khusus bagi warga di daerah pilih (dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Tenjolaya, Pamijahan, Cibungbulang, Ciampea, Dramaga, dan Ciomas ini pun mendapat perhatian dari masyarakat setempat. Hal itu dibuktikan dengan membludaknya puluhan pasang mata untuk menyaksikan pertandingan.
“Situasi ini menggambarkan bahwa masyarakat memang butuh hiburan, butuh olahraga. Khususnya pemuda, butuh sebuah kompetisi untuk mengasah kemampuan dan mental mereka,” kata Didi.
Ia menuturkan, kompetisi ini diinisiasi Jonny Sirait dengan tujuan menggerakkan para pemuda di dapil 4 tersebut. Selain itu, turnamen juga sebagai bentuk mempererat persatuan dan persaudaraan para pemuda.
“Bang Jonny (sapaan akrab Jonny Sirait, red) merupakan tokoh masyarakat Kabupaten Bogor sekaligus aktivis yang getol memperjuangkan masyarakat, termasuk selalu berada di tengah-tengah masyarakat,” ucap Didi.
Didi sebagai salah satu pencetus Relawan Jonny Sirait mengungkapkan bahwa keberadaan relawan SJS sebenarnya untuk mendukung Jonny Sirait maju sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Bogor dapil 4.
“Selain itu, Bang Jonny memahami betul bahwa banyak potensi atlet di Kabupaten Bogor yang belum tersentuh secara menyeluruh. Dengan itu, ia akan mencalonkan sebagai anggota DPRD untuk mewujudkan seluruh cita-cita masyarakat yang belum terealisasikan,” ungkap Didi.
Didi menegaskan, Jonny Sirait merupakan aktivis, tokoh masyarakat sekaligus pengamat pemerintahan yang getol meyuarakan dan memperjuangkan keinginan masyarakat. Namun karena ia tidak memiliki kewenangan penuh, sehingga gerak-geriknya dalam memperjuangkan suara rakyat sangat terbatas.
“Yang namanya aktivis, tokoh masyarakat atau pengamat kan terbatas secara aturan. Ia hanya menjalankan tupoksinya saja. Namun jika ia menjadi bagian di pemerintahan, bagian legislative, maka powernya juga semakin kuat. Bang Jonny akan semakin lantang menyuarakan suara rakyat. Sebab itu, kami mendorong dia untuk mencalonkan menjadi anggota DPRD,” tandas Didi.
Sementara itu, Jonny Sirait mengatakan, keterkaitan dalam turnamen futsal ini secara tidak langsung mengajari, jika ingin menjadi yang terbaik, maka harus berani bertanding dan menunjukan diri menjadi yang terbaik.
“Untuk total hadiah lomba ini sebesar Rp.7 juta ditambah tropi dan sertifikat. Namun apalah arti hadiah itu tanpa adanya perjuangan dan pelajar yang dapat dipetik para peserta. Sebab itu, saya ingin kompetisi ini bukan sekadar meraih kemenangan, namun harus bisa mengambil pelajaran bahwa semua hal butuh perjuangan. Kemenangan bisa diraih dengan perjuangan,” ungkap Jonny.
Turnamen futsal SJS Cup I diikuti sebanyak 16 tim se dapil 4 dengan turnamen disaksikan Atlet Futsal Putri Nasional.
“Selain membawa hadiah dan trofi, pemenang utama kompetisi ini nanti akan bertanding persabatan dengan atlet nasional tersebut,” tukas Jonny. ***