BANDUNG, – Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung menggelar kegiatan International Guest Lecture yang menghadirkan dua narasumber dosen dan peneliti dari Universitas INTI International Malaysia, Dr Deshinta Arrova Dewi, dan Dr Tri Basuki Kurniawan dari Universitas Kebangsaan Malaysia serta narasumber tuan rumah Dr (C) Nina Lestari yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna USB, Jl. PHH Mustofa, Kota Bandung, Jumat (3/3/2023).
Kegiatan yang mengangkat tema ‘Understanding the Future : The Power of Big Data , Data Science, and Artificial Intelegence in Reshaping our Lives’ tersebut, dihadiri dan dibuka oleh Rektor USB Dr Didin Saepudin, Dekan Teknik USB Slamet Ristanto, S.T, M.Kom., dan diikuti secara luring tidak hanya mahasiswa Teknik Informatika, namun juga ratusan mahasiswa lainnya dari FISIP serta Manajemen.
Dalam sambutannya, Rektor USB Dr Didin Saepudin mengimbau mahasiswa yang hadir untuk bisa menyerap paparan materi yang disampaikan oleh para narasumber untuk menambah wawasan keilmuan untuk bekal pada era perubahan data digital yang kini sedang berkembang.
“Saat ini bagaimana IT bisa mengubah hidup kita. Dari sisi waktu, perkembangan IT bisa menciptakan efisiensi dan multiply effect bukan saja di sekor ekonomi tetapi juga menumbuhkan sisi kehidupan lainnya,” ucap rektor.
“Mudah-mudahan ilmu yang didapat pada kegiatan hari ini dapat diserap dan diimplementasikan,” harapnya.
Kegiatan tersebut, juga dilaksanakan pemberian cinderamata bagi narasumber, serta penyerahan secara simbolis Publication Grant dari Universitas INTI International yang diberikan oleh Dr Deshinta Arrova Dewi kepada Heri Purwanto, S.T, M.M, M.T., dalam rangka kerjasama penelitian.
Ditemui oleh wartawan usai kegiatan, Dr Deshinta Arrova Dewi mengaku sangat senang bisa berbagi ilmu dan wawasan bersama civitas akademika USB pada kesempatan kegiatan International Guest Lecture ini.
“Saya berterimakasih kepada Universitas Sangga Buana atas kesempatan ini, yang diikuti oleh sekitar 150 mahasiswa secara antusias dan mereka ini tidak hanya dari teknik informatika tetapi juga dari prodi yang lain. Mereka tampak semangat ingin mengetahui tentang teknologi artificial intelegence terkini,” kata Dr Deshinta Arrova Dewi, dosen dan peneliti asal Indonesia yang telah berkecimpung selama kurang lebih 20 tahun di negeri jiran, Malaysia. **