SUMEDANG,– Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) didata oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno melalui Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sjariep Hidayat membenarkan bahwa pihaknya melakukan pendataan terhadap sejumlah warga yang terdampak pembangunan tol Cisumdawu.
“Berdasarkan hasil pendataan tersebut, terdapat ratusan KK di tiga Desa yang terdampak pembangunan tol Cisumdawu. Jumlahnya sekitar 223 KK terdampak yang terancam tol Cisumdawu di 3 desa dengan rincian di Desa Girimukti 6 KK, Desa Mulyasari 19 KK termasuk masjid dan di Desa Sirnamulya terdapat 198 KK,” jelas Sjariep, kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).
Hasil pendataan tersebut akan diserahkan kepada asisten 2 atau asisten pembangunan bersamaan dengan hasil pendataan lainnya, seperti bangunan dan lahan pertanian yang juga turut terdampak.
“Jadi kami hanya melakukan pendataan terhadap warga terdampak. Sementara untuk bangunan hingga lahan pertanian yang terdampak juga itu didata oleh instansi terkait lainnya,” katanya.
Intinya, sambung Sjariep, semua pendataan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang akan diserahkan kepada penanggung jawab pembangunan tol Cisumdawu, yaitu satker.
“Untuk kelanjutannya, tentunya itu ada kewenangan dari pihak satker, apakah direlokasi atau lahan terdampak akan mendapatkan ganti rugi. Dan kami Pemda Sumedang hanya memfasilitasi warga terdampak,” pungkasnya. (abas)