SUMEDANG,– Badan Kepegawaian Negara (BKN) bersama jajaran Polres Sumedang dan Polsek Jatinangor hanya membutuhkan waktu dua hari pengintaian untuk meringkus komplotan penipu seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 berkedok kegiatan lokakarya.
Tim BKN yang terdiri dari Humas BKN dan Kantor Regional (Kanreg) BKN III Bandung bergerak setelah mendapat laporan masyarakat. Pasca mengadukan secara resmi dugaan penipuan dan pencemaran nama baik atas nama BKN, Plh. Kakanreg BKN Bandung, Usman langsung menerjunkan pejabat dan stafnya untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut bersama tim Reskrim Polres Sumedang dan Polsek Jatinangor.
Kapolres Sumedang, AKBP Hari Brata yang menyambangi TKP meminta agar tim Polres bertindak cepat agar komplotan ini dapat segera dibekuk dengan harapan tidak ada lagi korban.
Hari menambahkan, tercatat lebih dari 60 orang berasal dari berbagai daerah di Indonesia menjadi korban. “Setoran awal korban berkisar 5-15 juta dan akan ada setoran lebih banyak setelah korban mendapat SK CPNS yang tentu saja palsu,” pungkasnya.
Polres Sumedang mencatat setidaknya korban penipuan berasal dari Sumut, Jambi, Sumsel, DKI, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, Sulbar, Sulteng, dan Papua.
Kasat Reskrim Polres Sumedang, AKP Dede Iskandar menjelaskan, komplotan yang setidaknya terdiri dari 5 orang ini ditangkap di dua lokasi berbeda di Jatinangor. “Dari mereka, kami menyita dokumen daftar peserta, EDC BRI, HP, dan beberapa barang lain. Kasus ini akan kami kembangkan lebih lanjut untuk memburu otak pelaku,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas BKN, Mohammad Ridwan yang mensupervisi operasi bersama ini meminta agar setelah peristiwa ini tidak ada lagi masyarakat yang tertipu iming-iming menjadi CPNS lewat jalur di luar proses seleksi resmi.
“Semua informasi tentang penerimaan CPNS hanya disampaikan melalui kanal-kanal informasi yang dimiliki BKN, di antaranya web bkn.go.id, media sosial Twitter, Facebook, Instagram, dan Youtube Channel,” tuturnya di depan para korban penipuan.
Ridwan menambahkan, meski belum ditemukan keterlibatan oknum BKN, pihaknya akan terbuka dan bekerja sama dengan pihak kepolisian jika di kemudian hari ada bukti keterlibatan oknum pejabat dan staf BKN.
Ridwan menyampaikan terima kasih atas atensi dan kecepatan gerak Polres Sumedang dan Polsek Jatinangor untuk menuntaskan kasus ini, dan berpesan apabila ada korban atas penipuan ini untuk tidak segan menghubungi Polres Sumedang atau kepolisian setempat, mengingat kasus ini sudah termasuk skala nasional.
Abas