SUMEDANG,– SMA Plus Al Aqsha Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang mewisuda 129 siswa-siswinya.
Prosesi pelepasan dan perpisahan siswa kelas XII SMA Plus AL Aqsha Sumedang tahun ajaran 2022-2023 itu berlangsung di Asrama Pondok Modern Al Aqsha, Desa Cibeusi, Jatinangor, Minggu (4/6/2023).
Dari 129 siswa itu, 10 orang sedang menjalani seleksi di Universitas Al Azhar Qhairo Mesir, dan 10 orang telah diterima di perguruan tinggi negeri di Indonesia melalui jalur SNMPTN.
Adapun rinciannya, 1 orang diterima di Universitas Indonesia, 1 orang di Unpad, 1 orang di UNY dan lain-lain, serta beberapa orang di perguruan tinggi swasta ternama.
Usai wisuda, Kepala SMA Plus Al Aqsha, Apip Hadi Susanto mengatakan, hasil rapat pleno dewan guru dan yayasan dinyatakan seluruh siswa lulus 100 persen, sehingga mereka bersiap untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, yaitu Strata 1 atau diploma IV.
“Kebetulan dari bulan Maret itu sudah ada yang seleksi melalui jalur undangan. Dari 54 orang, 10 diterima di perguruan tinggi negeri terbaik Indonesia, salah satunya santri kami diterima di Universitas Indonesia,” jelas Apip.
Ia juga mengatakan, peserta wisudawan wisudawati ini akan melanjutkan dan bahkan sudah memasuki tahap seleksi melanjutkan studi S1 di Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
“Informasi dari tim yang saya bentuk untuk menangani lulusan yang melanjutkan ke luar negeri, Alhamdulillah tahap 1 sudah diterima, sehingga kami butuh konsentrasi dan bimbingan secara keras bagaimana tahap berikutnya bisa diterima di Universitas Al Azhar,” katanya.
Sementara itu, Kelas XII yang lulus terdiri dari 5 rombongan belajar (rombel). Sedangkan tidak ada penambahan kuota untuk tahun ajaran baru, Apip menyebut karena Yayasan Al Aqsha masih fokus ke pengembangan SMP dan Pondok Modern.
“Jadi sementara ini kita memang lebih memprioritaskan SMP yang sudah ditarget 10 rombel. Sementara SMA kuotanya hanya 5 rombel, sehingga kita tidak bisa lagi menambah, karena sarana prasarana yang kita miliki hanya sebatas itu. Jadi pembagiannya 10 rombal di SMP dan 5 rombel di SMA,” ungkapnya.
Apip menyebutkan, untuk siswa baru tahun ajaran baru 2023-2024, kuota di SMA Al Aqsha sudah memenuhi target, karena produk atau output SMP Al Aqsha melanjutkan ke SMA Al Aqsha. Terhitung sampai saat ini sudah 180 orang kuota dari SMP dan sisanya dari luar sekolah.
“Santri kita latar belakang kedaerahannya cukup beragam. Kalau boleh saya menyebut, Al Aqsha ini miniaturnya Jawa Barat, sebab dari 27 kabupaten kota di Jawa Barat Alhamdulillah perwakilan siswa atau santrinya berasal dari 27 kabupaten atau kota. Itu termasuk yang menjadi tantangan kita sekarang ini sudah banyak pendaftar yang berasal dari luar pulau Jawa,” paparnya.
Apip mencontohkan, ada 1 siswa dari daerah Danau Toba atau Sumatera. Kemudian juga dari Riau, termasuk dari Indonesia timur.
“Sehingga tantangannya saat ini bagaimana bisa mengakomodir kalau tadi miniatur Jawa Barat, mudah-mudahan ke depan menjadi miniaturnya Indonesia,” katanya.
Sebagai warga Jatinangor dan sekolahnya berkedudukan di Jatinangor, pihaknya bangga karena Jatinangor terkenal sebagai kawasan pendidikan.
Pelepasan Siswa kelas XII SMA Plus Al-Aqsha dihadiri Dr. KH. Muhklis Aliyudin, M.Ag, Ketua Yayasan Al Aqsha, Drs. H. Dahyar., MM (Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Jawa Barat), Kapolsek Jatinangor AKP Dadang Sudiantoro S.H., M.H., Danramil Jatinangor diwakili Serda Deni Irawan (Babinsa Cibeusi), Aipda Herman S, (Bhabinkamtibmas Desa Cibeusi) Apip Hadisusanto MM., (Kepala Sekolah SMA Al Aqsha), Dono Sukiman.,S.Ag (Kepala Biro Kesantrian Pondok Modern Al-Aqsho), dan para tamu undangan. (Abas)