BANDUNG, — Berdasarkan data yang telah dirilis oleh Kementerian Investasi/BKPM, Provinsi Jawa Barat tercatat mencapai 50 persen atau senilai Rp 103,6 triliun dari target yang dibebankan pemerintah pusat pada Semester I/2023.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Nining Yuliastiani, mengatakan realisasi itu berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sampai dengan Semester I Tahun 2023 yang telah ditanamkan investor di 27 kabupaten/kota.
Tingginya investasi tersebut tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang memadai di Jabar sehingga para investor tetap memilih menanamkan modalnya di sini meski upah para pekerjanya sudah terbilang tinggi.
“SDM di Jabar ini dalam segi produktivitasnya tinggi. Jadi kalau dibandingkan dengan daerah lain yang upahnya lebih rendah, investor masih lebih banyak memilih berinvestasi di sini (Jabar),” kata Nining diskusi ‘Road to West Java Invesment Summit’, Rabu (2/8/2023).
Nining memaparkan, mengapa Jawa Barat masih menggiurkan bagi para investor, dikarenakan infrastruktur yang mendukung. Pembangunan Tol Cisumdawu, salah satunya bisa berdampak pada investasi di Bandara Internasional Kertajati (BIJB).
“Pak Gubernur (Ridwan Kamil) door to door menawarkan investasi. Selain itu, di Jabar paling banyak trase jalan tol, kemudian didukung aksesibilitas yang memiliki kemantapan cukup tinggi, infrastruktur dasar penyediaan energi, (ketersediaan) bahan baku, dan air juga Jabar jadi salah satu lokasi yang paling banyak pilihannya,” jelasnya.
Kemudian, dalam waktu dekat Pemprov Jabar akan menggelar kegiatan ‘West Java Investmant Summit (WJIS) 2023’ di Kota Bandung.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat ini bertujuan menawarkan proyek investasi kepada para investor.
“Agenda yang kami fokuskan agar bisa planning project baik itu Pemerintah Daerah (Pemda) atau swasta. Di sana mereka mempresentasikan materi kepada investor,” jelasnya. **