SUMEDANG,- Menjelang makan siang, mendadak masyarakat Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Kab. Sumedang berkumpul di suatu tempat. Hal itu guna pelaksanaan tradisi ‘Gembrong Liwet’ dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1440 Hijriyyah.
Acara liwet ini dilangsungkan di Lapang Sepakbola Cikubang, Desa Citali, Rabu (1/5/2019), dengan dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang, Herman Suyatman dan Camat Pamulihan Hari Tri Santosa.
Herman mengatakan, kegiatan semacam ini telah 5 kali dilakukan setiap menyambut bulan suci ramadhan. “Jadi masyarakat Desa Citali memasak nasi liwet dan menyantapnya secara bersamaan-sama,” katanya.
Ketua pelaksana gembrong liwet, Wawan Setiawan mengatakan, gembrong liwet artinya berkumpul memasak, memakan nasi liwet bersama.
“Gembrong liwet ini merupakan tradisi masyarakat untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Awalnya gembrong liwet ini hanya digelar di tingkat RW, dan sekarang mulai ke tingkat desa dan mendapat respons yang baik dari warga sekitar maupun Pemerintah Kabupaten Sumedang,” kata Wawan.
Dia menambahkan, setiap tahunnya peserta gembrong liwet terus bertambah. Bahkan, tidak hanya dari Kecamatan Pamulihan saja, masyarakat dari luar Pamulihan pun sengaja dating untuk mengikuti acara ini.
“Gembrong liwet sekarang diikuti sebanyak 15 kelompok, per kelompoknya terdiri dari 8 orang, dan harus memasak nasi liwet sampai matang dan setelah itu dimakan secara bersamaan dengan peserta lainnya. Mudah-mudahan tradisi gembrong liwet ini tetap lestari. Selain menyambut bulan puasa, gembrong liwet ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi antar warga, dan saya berharap di tahun berikutnya tradisi gembrong liwet ini lebih meriah,” pungkas Wawan.
Disambut Baik
Sementara itu, Camat Pamulihan, Hari Tri Santosa menyambut baik kegiatan tersebut dengan harapan mampu meningkatkan silaturahmi antar warga sekitar Desa Citali dan Kecamatan Pamulihan.
“Saya sangat bangga. Warga begitu antusias dalam mengikuti tradisi ini, tradisi yang terbilang langka. Saya juga mendorong, agar ke depannya kegiatan ini harus lebih meriah lagi,” ujarnya.
Dia menerangkan, untuk menyambut bulan suci Ramadhan, setiap wilayah biasaya menyelenggarakan atau melakukan penyambutan dengan cara berbeda-beda.
“Namun, apapun jenis kegiatannya, selama itu positif harus kita lestarikan. Selain dapat meningkatkan silaturahmi antar warga, juga acara ini bagian dari ibadah karena setiap muslim yang bergembira dan semangat menyambut bulan Ramadhan akan mendapat pahala,” tandasnya.
Sementara, salah seorang peserta dari Komunitas Relawan Bencana Riksa Pamulihan, Yoga Utama mengatakan, kegiatan gembrong liwet tersebut sangat memberikan manfaat bagi masyarakat karena terjalin sebuah komunikasi antar warga yang dapat memperkokoh silaturahmi antar warga.
“Kami memang baru pertama kali mengikuti acara ini, ternyata cukup bagus juga dan perlu adanya peningkatan agar acara ini bisa menginspirasi masyarakat lainnya. Ini tradisi menyambut bulan puasa yang sangat baik,” ujar dia.
Abas