BANDUNG, — Pemerintah Kota Bandung menjalin kerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas untuk mengembangkan Metropolitan Bandung Raya. Kerja sama tersebut di antaranya pendampingan untuk proses perencanaan dan penganggaran proyek-proyek prioritas Kota Bandung.
Salah satu prioritas yang bakal dilaksanakan yaitu sektor transportasi agar setiap wilayah kota kabupaten bisa terintegrasi.
“Prioritas utama kita harus mengantisipasi kalau kereta cepat akhirnya nanti beroperasi. Kita fokuskan konektivitas antara Stasiun Tegalluar dengan pusat Kota Bandung. Jadi kalau ada nanti pembangunan angkutan umum berbasis rel itu salah satu rute yang diutamakan,” kata Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Bambang P. S. Brodjonegoro usai penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Jumat (26/4/2019).
“Sehingga kita memastikan konektivitas berbasis kereta antara Kota Bandung dengan Bandara Kertajati. Itu jadi pemikiran di samping angkutan umum di Kota Bandung sendiri,” lanjutnya.
Bambang menyatakan, kawasan Metropolitan Bandung Raya merupakan wilayah terpadu dengan potensi cukup besar untuk menjadi pilar pertumbuhan pembangunan di Provinsi Jawa Barat. Dukungan untuk mewujudkan Metropolitan Bandung Raya ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 45 tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung.
Kerja sama lainnya, lanjut Bambang, PPN/Bappenas akan mendampingi Pemkot Bandung menyiapkan proyek-proyek yang akan dikerjakan di kawasan Metropolitan Bandung Raya ini. Tak hanya proyek pemerintah, tetapi juga badan usaha atau swasta.
“Ketiga paling penting ingin mendorong perencanaan yang basisnya bukan lagi administratifnya pemerintah kota tapi berbasis metropolitan. Kami melihat metropolitan tidak hanya mencakup Kota Bandung saja. Kita melihatnya perencanaan yang tidak terkotak-kotak tapi perencanaan yang sudah terintegrasi dan komprehensif,” jelasnya.
“Di dalam perencanan nanti, kalau ada jaringan angkutan umum itu tidak hanya di dalam Kota Bandung tapi harus difokuskan itu jaringan angkutan umum yang menghubungkan Kota Bandung dengan kota kabupaten di sekitarnya. Semua menghubungkan Metropolitan Bandung,” ulasnya.
Bambang mengakui, untuk mewujudkannya tidak cukup dengan kekuatan pemerintah saja. Pada bagian dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan kawasan Metropolitan Bandung Raya sangat memungkinkan pelibatan swasta.
Pengembangan kawasan Metropolitan Bandung Raya ini tidak hanya berpegang pada faktor ekonomi dan sosial saja. Tetapi juga memperhatikan sektor lingkungan.
“Sehingga penanganan lingkungan tidak bisa sendiri-sendiri, contohnya masalah sampah. Saya tahu Pak Wali Kota akan kesulitan mencari tempat penanggulangan akhir, makanya harus ada penanganan sampah tidak hanya di Kota Bandung tapi di wilayah Metropolitan Bandung,” tuturnya.
“Nah makanya harus dipikirkan penanganan sampah tidak hanya dibuang ke TPA, tetapi nantinya ada pengolahan lagi. Intinya kita melihat secara komprehensif,” ujar Bambang.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M. Danial memprediksi Kota Bandung akan semakin berkembang. Hadirnya Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) yang menghubungkan Kota Bandung dengan Jakarta akan menjadi beban jika pembangunan tidak dikendalikan dengan baik.
Ia menyadari betul tantangan tersebut di masa mendatang. Ia pun meyakini bahwa untuk menghadapi tantangan itu, pembangunan Kota Bandung tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan dukungan dari daerah-daerah sekitarnya.
Oleh karena itu, Oded merangkul kota dan kabupaten lain di Bandung Raya, yakni Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang, untuk bersinergi membangun zona ekonomi terpadu dalam lingkup Metropolitan Bandung Raya.
“Saya sudah banyak diskusi dengan kepala daerah di Bandung Raya, dari mulai Bupati Bandung, Bupati Bandung Barat, Wali Kota Cimahi, dan Bupati Sumedang, bahwa kami ingin membangun Bandung dengan Bandung Rayanya,” tutur Oded.
“Saya berharap Pak Menteri komitmen akan membantu membangun (Metropolitan) Bandung ini dari mulai Kota Bandung maupun secara Bandung Raya. Harapan kami, komitmen dari Pak Menteri ini mudah-mudahan bisa terwujud dengan lancar dan baik,” ucap Oded. *red