BANYUMAS,- Perpustakaan Desa (Perpusdes) Cahaya Ilmu di Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja, Banyumas, dinilai oleh Tim Propinsi Rabu (15/5/2019). Perpustakaan yang pernah viral dengan “Rinjing Pustaka” nya itu masuk 8 besar perpustakaan terbaik di Propinsi Jawa Tengah.
Tim verifikasi lomba perpustakaan tingkat propinsi berjumlah 5 orang itu dipimpin oleh Titik Rahajoe, dan diterima oleh Camat Patikraja Widyo Satmoko bersama forkompincam, Kepala Desa Karanganyar Sumeri, jajaran pengurus Perpustakaan Desa (Perpusdes) Cahaya Ilmu dan tokoh masyarakat setempat.
Koordinator Perpusdes Cahaya Ilmu Wuryaningsih mengatakan perpustakaan desa yang berdiri 2007 itu diawali dengan donatur buku oleh pengurus PKK Desa Karanganyar. Setelah itu warga juga ikut menyumbangkan buku mengingat minat baca anak dan masyarakat lumayan tinggi.
“6 tahun berjalan, kami mendapat SK dari Kepala Desa sebagai Perpustakaan Desa,” kata Wuryaningsih dihadapan Tim Verifikasi dan tamu undangan.
Setelah menjadi Perpusdes, sumbangan buku datang dari berbagai lembaga termasuk Perpustakaan Umum Propinsi Jawa Tengah. Pengurus bersama relawan rinjing pustaka saat ini sudah mengoleksi sebanyak 2547 buku.
Saat ini unggulan perpustakaannya adalah Rinjing Pustaka yang dibawa dengan berjalan kaki. Menurut Wuryaningsih kelelahan berjalan kaki dengan membawa puluhan buku hilang sekejap ketika mendapati warga semangat membaca. Hal itu pula yang menjadi tekad para pegiat Rinjing Pustaka Perpustakaan Caha Ilmu mengawali gerakan mereka.
“Ada rasa bangga karena jerih payah kami dihargai oleh masyarakat. Dengan sambutan hangat serta kemudian meminjam buku,” tambah Wuryaningsih.
Menurutnya membaca buku bukan sekadar memperkaya informasi, melainkan juga jembatan wawasan yang kemudian bisa menjadi bekal untuk membuat perubahan, termasuk perubahan ekonomi dari tingkat rumah tangga.
Ketua Tim Penilai Titik Rahajoe mengatakan perpustakaan sebagai salah satu upaya meningkatkan kecerdasan bangsa, maka perlu dipacu kreatifitas para pengelolanya, agar mereka terus meninggkatkan mutu dan intensitas layanan untuk masyarakat. Hal ini untuk merwujudkan kesejajaran memperoleh informasi di masyarakat khususnya di pedesaan
“Dengan penilaian ini diharapkan pengelola perpustakaan desa bisa memberi pelayanan sesuai pelayanan standar nasional. Dan kami datang untuk mensinkronkan questioner yang sudah dikirim dengan kondisi di lapangan. Termasuk unggulan rinjing pustaka, kami melihat langsung kegiatan yang dilaksanakan,” katanya
Titik menambahkan perpustakaan dapat mencerdaskan kehidupan masyarakat, karena dengan sering membaca mereka akan menjadi pintar, kebodohan akan menurun, kemudian meningkatkan kreatifitas dan kemampuan untuk mengingkatkan kesejahteraan. Dengan demikian perpustakan bisa mengurangi angka kemiskinan.
“Perpustakaan ini sudah sangat baik, karena sudah masuk 8 besar di Jawa Tengah. Artinya sudah menjadi yang terbaik, karena sudah bersaing dengan ribuan perpustakaan lainnya,” tambahnya.
Ari S