BANDUNG,– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu melakukan kerja ke DPRD Provinsi Jawa Barat, terkait studi tiru penganggaran alokasi dana pada program Kementerian Sosial dan Dinas Sosial (Dinsos) Jabar dan soal sinergi pelayanan penyandang disabilitas. Kamis (14/3/2024).
Studi tiru diterima Kepala Bagian (Kabag) Fasilitasi, Penganggaran dan Pengawasan Sekretariat DPRD Jawa Barat, Iman Tohidin di ruang Komisi V DPRD Jawa Barat.
Imam mengatakan, DPRD Bengkulu studi tiru ke DPRD Jawa Barat untuk melihat bagaimana penanganan disabilitas di Provinsi Jabar.
“Tentunya dengan kunjungan kerja ini kita bisa berbagi informasi, berdiskusi, berbagi pengalaman penanganan disabilitas antara Provinsi Bengkulu dengan Jabar,” kata Iman Tohidin, di Kota Bandung.
Imam mengatakan, di Jawa Barat, penanganan disabilitas menjadi kewenangan Dinas Sosial Jabar.
“Dalam pertemuan tadi, kami berdiskusi banyak soal penanganan disabilitas antara DPRD Provinsi Bengkulu dengan Dinsos Jabar,” tambahnya.
Dalam pertemuan, imbuh Iman, juga disinggung tentang Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Penyandang Disabilitas yang akan segera diganti dengan Perda yang baru, dan Perda tersebut diinisiasi oleh Komisi V DPRD Jawa Barat.
“Kita memaklumi bahwa Perda yang mengatur disabilitas ini terakhir di tahun 2013, dan sekarang Komisi V DPRD Jawa Barat sedang menyusun Raperda baru. Raperda bagaimana aturan ini ini akan memberikan pelayanan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas di Jabar,” jelasnya.
Selain itu, imbuh dia, dibahas juga soal kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi jabar yang mewajibkan perusahaan memperkerjakan sebesar 1% dari penyandang disabilitas, dan kebijakan ini disambut positif oleh DPRD Provinsi Bengkulu.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi menjelaskan maksud dan tujuannya melakukan studi tiru ke DPRD Jawa Barat.
“Pertama kami ingin mendalami Perda terkait disabilitas. Kedua soal akses publik bagi disabilitas, ketiga terkait alokasi dana pada program Kemensos. Bagaimana strategi Pemerintah Daerah Provinsi Jabar agar mendapatkan anggaran dari program kemensos,” ungkap Edwar Samsi. (bn)