Majalengka,-Para buruh di Kabupaten Majalengka menggelar aksi Unjuk Rasa di depan Pendopo Bupati Majalengka pada Rabu 15 Mei 2024 yang mana tak kurang dari 1000 masa memadati halaman gerbang depan Pendopo.
Tuntutan dari ratusan buruh tersebut adalah menghapus sistem outsourcing dan upah murah bagi buruh, termasuk menghapus sistem perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) untuk jenis pekerjaan tertentu.
Guna mengamankan jalannya aksi unjuk rasa tersebut, Satbrimob Polda Jabar menerjunkan kekuatan sebanyak 1 SSK PHH dibawah pimpinan AKP Junaidi.,S.IP.,M.M. (Danki 3 Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Jabar) dan didampingi langsung oleh Kompol M. Syahrul.,S.H.,M.Si. (Danyon A Pelopor).
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto.,S.IK.,M.Si.,CPHR, memimpin langsung Apel Kesiapan Pengamanan Aksi Unjuk Rasa dari elemen buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Kabupaten Majalengka. Acara tersebut dilaksanakan di halaman Pendopo Kabupaten Majalengka.
Dalam apel tersebut dihadiri pula oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Pejabat Utama Polres Majalengka, para Kapolsek jajaran, perwakilan pejabat TNI, dan Sat Pol PP Kabupaten Majalengka. dengan jumlah kekuatan pengamanan sebanyak 429 personil.
Dalam sambutannya, AKBP Indra Novianto menekankan pentingnya pengamanan yang humanis. “Pengamanan ini merupakan atensi dari Bapak Kapolda Jabar. Lakukan tugas pengamanan ini dengan tanggung jawab penuh. Mereka pendemo adalah rekan kita, masyarakat kita,” ujar Kapolres Majalengka.
Aksi unjuk rasa ini dilakukan oleh elemen buruh Majalengka dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2024. Para buruh berencana untuk melakukan orasi dan menyampaikan tiga tuntutan utama yakni Perbaikan Perda Ketenagakerjaan Kabupaten Majalengka, Penghapusan sistem outsourcing dan upah murah dan Penghapusan sistem Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) untuk jenis pekerjaan utama di perusahaan.
Kapolres Indra Novianto juga mengingatkan kepada seluruh personil yang terlibat dalam pengamanan agar selalu menunggu komando dari pimpinan dan tidak melakukan tindakan sendiri-sendiri. “Semua harus terkoordinir sesuai dengan SOP,” tambahnya.
Dengan adanya apel kesiapan ini, diharapkan aksi unjuk rasa dapat berjalan dengan aman dan tertib, serta aspirasi para buruh dapat disampaikan dengan baik tanpa adanya gangguan keamanan.
Aksi yang dimulai dari kawasan industri di Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, dikawal oleh puluhan petugas gabungan Polres Majalengka, Satpol PP Majalengka, dan lainnya. Selain itu, mereka membawa dua mobil Pick Up yang mengangkut perangkat pengeras suara dan bendera serikat buruh.
Dalam aksi yang merupakan rangkaian peringatan May Day itu, para buruh menyampaikan sejumlah tuntutan mengenai kebijakan yang diambil Pemkab Majalengka.
Di sela pengamanan berlangsung, Danyon A Pelopor Kompol M. Syahrul.,S.H.,M.Si. mengatakan, “Kami siap mengamankan aksi unjuk rasa ini dengan penuh tanggung jawab. Kehadiran personel gabungan dari berbagai instansi ini bertujuan untuk memastikan situasi tetap kondusif dan aman selama berlangsungnya aksi,” ujarnya.
Perwakilan serikat pekerja di Kabupaten Majalengka bergiliran berorasi di atas mobil yang dilengkapi perangkat pengeras suara.
Setiap perwakilan serikat pekerja selesai berorasi, para buruh tampak berjoget sambil diiringi lagu-lagu yang diputar dari mobil pikap yang dilengkapi peralatan pengeras suara.
Selain itu, massa juga menuntut Pemkab Majalengka menyiapkan stakeholder atau perangkat daerah yang khusus menangani sektor ketenagakerjaan. Pasalnya, fungsi ketenagakerjaan yang selama ini menyatu di Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, dan UKM (DK2UKM) Kabupaten Majalengka dinilai kurang efektif.
Sementara itu ditempat terpisah, Dansat Brimob Polda Jabar Kombes. Pol. Donyar Kusumadji.,S.IK. mengatakan, “Saat ini Kabupaten Majalengka tengah beranjak dari kabupaten agraris menjadi kabupaten industri karena perkembangan sektor industrinya cukup pesat.” Ujarnya.
“Apalagi, Majalengka juga termasuk dalam proyek strategis nasional Segitiga Rebana yang dicanangkan pemerintah pusat bersama Subang, Cirebon, dan lainnya,” tambah Dansat Brimob.
Ia pun berharap, “Dengan adanya pengamanan yang ketat dan dukungan penuh dari pihak kepolisian, aksi unjuk rasa ini dapat berlangsung dengan aman, tanpa adanya gangguan keamanan atau tindakan yang melanggar hukum.” Terang Dansat Brimob.
Saat Buruh mulai berdatangan ke depan Pendopo, AKP Junaidi.,S.IP.,M.M. selaku Danki PHH Penugasan menegaskan “Kami mendukung hak-hak konstitusional para buruh untuk menyampaikan aspirasi mereka, namun tetap dalam koridor hukum dan tanpa merugikan pihak lain,” ujarnya.