KAB. BANDUNG,– Yonif Para Raider 330/Tri Dharma mengajak jurnalis olah raga militer untuk mengikuti latihan menembak.
Hal itu sebagai upaya mendekatkan Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma dengan insan pers, sekaligus mengajak awak media merasakan bagaimana kondisi para prajurit saat menjaga kedaulatan RI.
Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma menggelar coffee morning dengan jurnalis, dalam rangka menjalin silahturahmi dengan para prajurit TNI ini juga mengajak awak media untuk ikut latihan menembak, Rabu (29/5).
Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan tembak Yonif 330 yang, markas Yonif Para Raider 330/Tri Dharma yang dihadiri oleh awak media yang tergabung Sebagai Jurnalis Yonif 330/TD yang selama ini menjadi mitra Yonif Para Raider 330/Tri Dharma.
Danyonif 330, Letkol Inf Dedy Pungky Irawanto, S.I.P., M.I.Pol saat membuka acara menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk mendekatkan Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma dengan insan media.
“Hadirnya insan pers bertujuan untuk saling sharing informasi. Termasuk di jaman keterbukaan informasi publik saat ini, media memiliki peran penting untuk menyampaikan segala informasi berkaitan dengan kegiatan maupun tugas TNI. Sehingga, kegiatan yang dilakukan prajurit TNI juga diketahui dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” jelasnya.
”Karena saat ini dengan kemajuan era digital dan keterbukaan (transparansi), rekan-rekan media akan sangat berpengaruh terhadap kinerja atau penyampaian apa saja yang telah dilaksanakan Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma ini dalam rangka menunjang tugas pokok yang diberikan oleh komando atas,” tambahnya.
Dalam pelaksanaannya menembak senapan dilakukan dari jarak 100 meter dengan sikap tiarap.
Latihan kali ini dengan menggunakan senapan laras panjang model SS2 V4 Sebelum menembak dilaksanakan, pelatih menyampaikan kembali tentang pengetahuan dasar menembak, teknik dan taktik menembak guna meraih hasil maksimal.
Latihan menembak senapan kali ini juga untuk mengasah kemampuan olahraga militer yang memerlukan ketenangan, ketahanan dan pengontrolan diri.
Sebelum dilaksanakannya latihan, pelatih memberikan penekanan kepada seluruh jurnalis yang melaksanakan menembak agar selalu memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan sehingga Zero Accident, serta mengikuti seluruh instruksi pelatih agar latihan berjalan dengan lancar dan aman. (Abah Abadi)