SUMEDANG,– Yayasan Al Ma’soem Bandung menggelar Karantina Tahpidz, Liburan Bersama Al Qur’an yang digelar mulai tanggal 1 sampai 7 Juli 2024, di Aula Ma’soem University komplek Yayasan Al Ma’soem Bandung, Jalan Raya Cileunyi Nmor 22, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor.
Direktur Pesantren Siswa Al Ma’soem, Asep Abdul Halim mengatakan, acara ini digelar untuk mengisi waktu liburan sekolah semester 2 tahun ajaran 2023-2024 dan merupakan rutinan setiap tahun sejak tahun 2016.
“Tahun ini sudah memasuki angkatan ke 9 selama kegiatan berlangsung. Bahkan, pada tahun 2022 dan 2023 digelar setahun 2 kali. Untuk tahun ini baru digelar hari ini, Senin 1 Juli dan rencana akan berakhir pada Minggu 7 Juli 2024,” katanya, usai acara pembukaan Karantina Tahpidz Al Quran, di Al Ma’soem, Senin (1/7/2024).
Asep menambahkan, sesuai dengan namanya Karantina Tahpidz, sehingga seluruh peserta yang berjumlah 74 orang itu akan dikarantina di pesantren siswa Al Ma’soem selama 6 hari.
“Selama proses kegiatan pun, para peserta akan mengikuti proses hafalan Al Qur’an dan kegiatan kegiatan yang positif, seperti olahraga memanah, berenang, berkuda dan jalan santai,” katanya.
Dikatakan, target Karantina Tahpidz Al Quran ini dalam seminggu harus 2 juz, boleh juz 30 dan 1 juz lainnya. Atau setiap peserta wajib menghafal per hari 3 lembar Alquran.
“Saya kira ini kesempatan emas bagi anak anak pecinta Al quran untuk belajar bersama menjadi haflah dan hipidz Al quran,” kata Asep.
Asep menambahkan, kegiatan peserta selama mengikuti karantina Tahpidz Al Quran diawali dengan shalat Tahajud, sampai waktu dhuha, kemudian olahraga Berkuda, Memanah, berenang, fun game jalan santai. Lalu, para peserta akan mandi, makan, pada jam 08.30 masuk menghafal lagi Alquran sampai menjelang waktu shalat dhuhur.
Kemudian, setelah shalat dhuhur, langsung makan, kemudian jam 1.30 setoran hafalan lagi sampai menjelang shalat Asar. Dilanjutkan, setelah shalat Asar setoran hafalan lagi sampai menjelang magrib.
Sedangkan setoran hafalan ke 5 akan digelar setelah melaksanakan shalat isya berjamaah di mesjid PSAM, dan begitu seterusnya sampai hari ke 6.
“Jadi dalam waktu 1 hari itu ada 5 kali tatap muka. Dan dalam seminggu Ada 28 kali tatap muka setoran menghafal Al Quran,” katanya.
Asep menambahkan, secara target kuantitas, jumlah peserta Karantina Tahpidz setiap tahun meningkat. Bahkan, tahun ini dari target 30 peserta, ada 74 peserta yang mendaftar dan 73 orang mengikuti, yang terdiri dari 20 orang dari internal santri PSAM, dan sisanya 53 orang dari luar.
Terdiri dari siswa Laki-laki SD 19 orang, SMP 25 orang, dan SMA 0. Sedangkan peserta perempuan terdiri dari siswa SD 18 orang, SMP 7 orang, dan SMA 5 Orang.
Peserta yang sudah mengikuti Karantina ini akan diberikan sertifikat, makan 3 kali, kamar di Pondok PSAM, dan Laundry serta fasilitas olahraga memanah, berkuda dan berenang.
“Bagi yang akan melanjutkan ada kegiatan Haflah Hifdzil Qur’an yang digelar setiap bulan Maulud dan bulan Ramadhan dan mendapatkan sertifikat. Bagi peserta dari internal Al Ma’soem, akan mendapatkan beasiswa pendidikan bagi siswa SMP minimal hafal 2 juz dan SMA minimal hafal 3 juz,” jelasnya.
Selain di Yayasan Al Ma’soem, kegiatan Karantina Tahpidz Al Quran ini pun digelar di Pesantren Mahasiswa dan Pesantren Lansia di Emaki Lembang.
Sementara itu, Ketua Panitia Karantina Tahfidz ke 9, Ayep Mulya Barkah menambahkan asal peserta berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sumedang, Kota Jakarta Pusat, Kota Depok, Tangerang, Tangerang selatan, kuningan, Bekasi Timur, Karawang, Palembang.
“Ada peserta terjauh yakni Muhamad Asraf Yusuf dari Palembang, dan Peserta termuda Muhamad Arfan Arsalan Baqir usia 7 tahun (2004-2017). Sedangkan peserta dari internal santri PSAM itu ada 20 orang terdiri dari perempuan 2 dan laki laki 18 orang,” katanya.
Kegiatan inti selama mengikuti Karantina Tahpidz, para peserta itu akan menghafal dan menyetorkan hafalan, rutin tiap hari, dalam 5 sesi, yakni ba’da Shubuh, sebelum dzuhur, setelah dzuhur, setelah ashar dan setelah isya.
“Tambahan kegiatan selama Karantina, itu ada olah raga berkuda, panahan dan berenang. Lalu ada rihlah, jalan santai ke luar lingkungan, di sekitar lingkungan Al Ma’soem,” pungkasnya. (Abas)