KAB. BANDUNG,-– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus melakukan upaya dan langkah-langkah ikhtiar untuk optimalisasi peningkatan produksi pada bidang pertanian.
Di antaranya melakukan upaya kesiapan saat memasuki musim kemarau. Misalnya pada bulan Oktober 2024, para petani diharapkan masih bisa melakukan kegiataan bertani atau bercocok tanam.
Hal ini diungkapkan Bupati Bandung, Dadang Supriatna saat menghadiri Pelantikan Pengurus KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kabupaten Bandung masa bakti 2024-2029 di Gedung Oryza Sativa Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Senin (1/7/2024).
“Saya minta kepada Kepala Dinas Pertanian, kedepan diprediksi disaat menghadapi musim kemarau, maka untuk siap-siap. Untuk mempersiapkan, berapa kebutuhan untuk penanganan potensi kekeringan pada lahan pertanian,” kata Bupati dalam sambutannya di depan pengurus KTNA Kabupaten Bandung.
Dadang mengatakan, disaat memasuki musim kering pada bulan Oktober atau dalam beberapa bulan kedepan, apa yang bisa dilakukan.
“Apa yang perlu kita siapkan. Mumpung APBD masih dibahas. Dengan harapan disaat terjadi kekeringan, para petani masih bisa bertani,” ujarnya sembari mengucapkan selamat kepada para pengurus KTNA yang baru dilantik.
Untuk itu, orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini menuturkan, disaat menghadapi kondisi musim kemarau harus dibicarakan dengan pengurus KTNA, pendamping maupun PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan).
“Kondisi ini harus dibicarakan dengan KTNA, Pendamping, dan PPL. Dengan harapan produksi pertanian meningkat. Kami siap selalu mensuport keberlangsungan KTNA. Karena tujuan pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di antaranya para petani,” ungkapnya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna ini berharap disaat pengurus KTNA mengadakan rapat kerja, hasil rapat kerja itu disinergikan dengan program prioritas Pemkab Bandung.
“Hasil rapat kerja KTNA, dijadikan masukan ke pemerintah mumpung ada pembahasan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah),” harapnya.
Kang DS pun berusaha untuk memberikan perhatian kepada para petani, yaitu dalam pemberian beasiswa. Program beasiswa itu untuk peningkatan sumber daya manusia.
“Dengan harapan ada regenerasi di kalangan para petani,” harapnya.
Pada tahun 2024, kata Bupati Bedas ini, Pemkab Bandung telah menggulirkan program beasiswa untuk 250 orang calon mahasiswa.
“Kami sudah melakukan MoU dengan banyak perguruan tinggi di Indonesia, silahkan mau kuliah di IPB atau di mana. Saya berharap, setelah mereka lulus kuliah untuk membantu para petani di Kabupaten Bandung,” katanya.
Kang DS juga berharap ada di antara perwakilan petani asal Kabupaten Bandung yang melakukan kunjungan atau sekolah pertanian ke Korea, untuk melihat secara langsung proses pertanian di negara tersebut.
“Termasuk untuk melihat penerapan teknologi pertanian,” ucapnya.
Pemkab Bandung juga sudah memberikan perhatian khusus kepada para petani, di antaranya melalui pemberian bantuan hibah sebesar Rp 25 miliar pada tahun 2023 untuk 50.000 petani.
Sedangkan pada tahun 2024 ini sebesar Rp 19 miliar dalam program kelompok tani Sibedas.
Pemkab Bandung juga memberikan layanan BPJS Ketenagakerjaan untuk 87.000 petani (1.219 kelompok tani). Dengan luas lahan pertanian 16.915,90 hektare.
“Mereka mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan, karena petani masuk pegawai rentan,” katanya.
Bupati juga turut mensosialisasikan program demplot pada lahan seluas 5.000 hektare.
“Kita tawarkan kepada para petani, silahkan lahan mana yang akan disiapkan. Dari awal pengolahan sampai panen dengan memanfaatkan teknologi pertanian,” katanya. (Abah Maman)