KAB. BANDUNG,– Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bandung mendapat apresiasi dari sejumlah wartawan yang tergabung di sebuah organisasi kewartawan Kabupaten Bandung.
Apresiasi diberikan lantaran Diskominfo Kabupaten Bandung dinilai berperan secara humanis.
Selain itu, para insan pers juga memberikan apresiasi kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna yang dianggap tepat menunjuk H. Yosep Nugraha sebagai Kepala Diskominfo.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah pertemuan bertajuk “Obrol Santai Sambil Ngopi”, antara Diskominfo dan sejumlah wartawan di Cafe Teras Sentani, Kecamatan Cangkuang, Rabu (7/8) siang.
Yosep Nugraha dianggap mampu membidani sinergitas insan pers bahkan hingga para pimpinan organisasi kewartawanan di Kabupaten Bandung.
Obrol Santai Sambil Ngopi yang diinisasinya adalah bukti jika Diskominfo Kabupaten Bandung tidak bisa “jauh-jauh” dengan wartawan, khususnya dalam menguatkan sinergitas dalam rangka mengawal program Kabupaten Bandung.
“Ketika saya mengelola organisasi, cara-cara kerja sama dengan teman-teman jurnalis ini, saya selalu menanamkan pola kerja prinsip humanity atau prinsip kemanusiaan,” kata Yosep, kepada wartawan.
Ia menjelaskan prinsip kemanusiaan dimaksud ialah turut merasakan apa yang dirasakan orang lain.
“Kalau kita dihargai orang, kita pun layaknya menghargai. Ketika kita dihormati, layaknya kita mengapresiasi. Dan apabila kita diberi orang, selayaknya kita berterimakasih,” ujar dia.
Ia pun menaruh asa agar wartawan menerapklan prinsip yang sama, sehingga terbangun sinergitas dan interaksi yang sehat.
“Apabila yang diutarakan teman-teman itu sifatnya politis, saya harap ungkapkan semua itu kepada bupati. Tidak usah mengkaitkan itu kepada diskominfo. Kenapa begitu, ya jelas kerja kami itu atas instruksi dan arahan bapak Bupati,” ungkap Yosep, menjawab pertanyaan salah satu wartawan.
Ia juga tidak memungkiri jika menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, tensi politik di berbagai daerah termasuk Kabupaten Bandung mulai hangat. Oleh sebab itu, ia berharap wartawan dengan fungsinya berperan sebagai cooling system dalam menyikapi sebuah isu.
“Akhir-akhir ini pasti banyak isu sesuai kepentingannya masing-masing. Apabila ada isu, informasi atau rumor yang bisa mengganggu, saya harap kita sama-sama menjaga agar tidak mudah tergiring kepada hal yang belum pasti kebenarannya,” seru Yosep.
Jika mendapat temuan negatif, ia berpesan agar wartawan melakukan konfirmasi sesuai kaidah dan kode etik jurnalistik.
“Ketika teman-teman tidak bisa berkomunikasi dengan dinas yang bersangkutan, maka komunikasikan lah dengan kami, sehingga kita bisa berdiskusi, bagaimana agar menyajikan berita dengan benar dan seimbang,” jelasnya.
Kendati demikian, ia mengaku tidak akan akan membatasi hak-hak jurnalistik, termasuk pihaknya tidak akan keluar dari rel aturan yang ditetapkan.
“Cuman dalam konteks humanity tadi, yaitu bagaimana implementasi kinerja jurnalis terhadap isu yang akan berkembang,” tandasnya. (Abah Abadi)
Editor: Boni Hermawan