TOBA,– Charles Donerzan Sirait masuk salah satu top survei dengan tingkat popularitas tinggi sebagai calon Bupati Toba, Sumatera Utara, di Pilkada Serentak 2024 mendatang.
Hal itu berdasarkan survei Poltracking Indonesia atas Laporan Survei Pilkada Serentak 2024, Kabupaten Toba Periode 3-8 Agustus 2024. Yang mana Charles Donerzan Sirait masuk radar dari segi popularitas para calon bupati dan wakil bupati.
Lantas seperti apa sosok Ir. Charles Donerzon Sirait, berikut profilnya;
Charles Donerzon Sirait lahir di Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, 1 Agustus 1974. Ia lulus ITB pada 1998. Ia menyelesaikan jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA di Sumatera Utara.
Charles Donerzon Sirait merupakan mantan Ketua BPC Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Bandung. Charles juga salah satu anak bangsa yang lantang menyuarakan agar negeri ini aman, damai, rukun, adil, sejahtera dan menghargai hak azasi sesamanya.
Bahkan Charles semasa menjadi mahasiswa sangat aktif dalam aktivitas kampus dan pemuda.
Sebagai figur muda Kristen berdarah Batak, Cahrles dikenal merupakan orang yang tak lelah menyuarakan supaya negeri ini tidak ada intoleransi, gangguan beribadah dan semua pihak bisa aman menjalankan haknya.
Dari segi lainnya, ia adalah Ketua Bidang OKK Asosiasi Kontraktor Konstruksi Indonesia (AKSINDO) DKI Jakarta periode 2016-2021.
Dalam kegiatan berorganisasi, Sekretaris Keluarga Besar Marga Sirait di Purwakarta ini pernah menjadi Ketua Cepat Tepat Kimia Nasional (1996), Ketua UKSU ITB (1997), Ketua Kapak Indorayon (1998), Ketua GMKI Cabang Bandung (1999), Ketua Arsuka Karawang (2004), Ketua Pemuda Gereja HKBP Karawang, Jawa Barat (2005), dan anggota pendiri Batak Center.
Visi Toba Tarulibe
Pria yang dikenal naisonalis itu memaparkan visi dan misinya sebagai calon Bupati/Wakil Bupati Toba periode 2024-2029. Visi yang diusungnya bertema “Toba Tarulibe” atau Toba Menjadi Berkat.
“Saya putra Toba, kelahiran dan besar di Toba. Karakter saya dibentuk dengan semangat Toba. Saya risau, sejak Kabupaten Toba berdiri tahun 1999 dengan sistem pemilihan langsung, belum leharikan pemimpin yang membawa Toba menjadi berkat bagi rakyatnya,” ujar Charles, Senin (12/8).
Menurutnya, Toba tidak sedang baik-baik saja karena pemimpin Toba selalu dilahirkan dengan mengandalkan kekuatan uang dan kekuasaan semata.
“Lalu, apakah kita semua tinggal diam dan berpangku tangan? Itulah dasar panggilan saya untuk menjadi Bupati Toba. Dengan latar belakang pendidikan saya, pengalaman organisasi, pengalaman pekerjaan, perjalanan politik, interaksi sosial, dukungan istri dan anak serta keluarga besar, dan dengan hati yang tulus, saya siap mengemban tugas sebagai Bupati Toba,” tegasnya.
Jika kelak memimpin Toba, Charles mengaku akan mewujudkan Toba menjadi berkat dengan 3 tahap sebegai berikut:.
Tahap pertama
- Menjamin dan memastikan APBD sesuai dengan peruntukannya yang manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat Toba.
- Turun langsung ke lapangan untuk memeriksa pelaksanaan pembangunan APBD dan mendengar setiap keluhan masyarakat Toba.
- mengambil tindakan tegas kepada setiap pejabat dan ASN yang melakukan pelanggaran pemanfaatan dan peruntukan APBD.
- Memastikan kestabilan harga-harga dengan cara Pemda Toba membeli hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan masyarakat Toba.
Tahap 2
- Melakukan pengembangan dan membuka peluang untuk pemanfaatan APBN
- Membuka peluang sebesar-besarnya untuk menarik investor menanamkan modalnya di Toba.
- Mendirikan BUMD untuk hasil-hasil produksi unggulan masyarakat Toba (pertanian, perkebunan dan peternakan).
Tahap 3
- Melakukan pengembangan dan inovasi dalam bidang pertanian, perkebunan dan peternakan yang memberik nilai tambah bagi masyarakat Toba.
- Pengembangan pariwisata Toba dibawah BODT harus sinergi dengan Pemda Toba untuk memastikan bahwa setiap program BODT difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Toba (integrasi pariwisata danau, lembah dan pegunungan).
“Sedangkan Misi Tarulibe saya ambil dari kata TARUBILE, yaitu (T)eknologi pertanian dan peternakan; (A)spal dan beton semua infrastruktur; (R)amah dalam pelayanan perawisata; (U)nggul dalan pendidikan; (L)estari Adat dan Budaya; (I)ntegritas dalam pelayanan birokrasi; (B)ersih dan indah lingkungan; (E)nak dan nyaman fasilitas serta kesehatan,” jelas dia.
Sedangkan misinya yang dinamai “Ugasan Na Ualu” atau “Delapan Potensi/Milik,” Charles Sirait mengidentifikasi delapan sektor utama yang perlu dikembangkan, antara lain:
Teknologi Pertanian dan Peternakan; Infrastruktur yang diaspal dan dibeton; Pelayanan pariwisata yang ramah; Pendidikan yang unggul; Pelestarian adat dan budaya; Pelayanan birokrasi yang berintegritas; Lingkungan yang bersih dan indah; dan Kenyamanan fasilitas pelayanan kesehatan.
Ia pun berharap agar masyarakat Kabupaten Toba memberinya kesempatan untuk menjadi Bupati Toba demi menjalankan visi dan misinya.
“Semua akan bisa berjalan dengan tatanan kepemerintahan yang berintegritas kedepan apabila masyarakat memberikan kesempatan kepada saya menjadi Bupati Toba,” tukas Charles Sirait. (bon)