BOGOR,– Calon Bupati Bogor, H.R Bayu Syahjohan telah menghadiri sejumlah peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai daerah.
Sebelum maju sebagai peserta konstestasi Pilbup Bogor, kebiasaan tersebut juga kerap dilakukannya sebagai umat muslim yang taat terhadap ajaran agamanya.
Hal tersebut diungkapkan Bayu Syahjohan saat ditemui di daerah Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, usai mengikuti peringatan Maulid Nabi di Masjid Attaqwa, Jl. H. Mawi Desa Waru, Kecamatan Parung, Kamis (19/9).
“Jadi ini enggak ada urusannya dengan politik. Saya sudah terbiasa menghadiri pengajian atau peringatan besar umat Islam dari kampung ke kampung, ponpes ke ponpes sejak dulu. Sebagai pemeluk Agama Islam, bukan hanya hablumminallah atau hubungan baik dengan Allah, tetapi saya juga ingin membangun habluminannas atau menjalin hubungan baik dengan manusia,” jelas Bayu, dengan ciri khas peci hitamnya.
Ditanya apakah dari sekian acara yang dihadiri ia meminta dukungan secara khusus dari masyarakat, Bayu menjawab tidak demikian. Ia menegaskan dukungan tersebut justru datang dengan sendirinya dari masyarakat. Dan itu merupakan penghormaat luar biasa bagi dirinya.
“Saya mah yang utama hanya minta doa saja. Kalau dukungan mungkin bentuknya mendukung agar saya diberi kekuatan dan keahlian ketika nanti menjabat sebagai bupati, baik berupa saran atau masukkan dan sebuah pengingat jika saya salah. Saya harus ahli, pan lamun nitah lain kanu ahlina, mangka tunggu kahancuranana. Artinya, jika menyuruh, termasuk memimpin kepada bukan yang ahlinya, maka tunggu kehancurannya). Maka saya minta masyarakat mendoakan dan mendukung saya agar bisa ahli dan menjalankan amanah sesuai syariat agama,” papar Bayu, sembari meminum segelas kopi.
Lebih jauh, sosok yang dikenal agamis ini menambahkan, saat ini orang-orang justru berlomba-lomba ingin jadi pemimpin, padahal dibalik itu ada amanah yang sangat besar yang akan dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
“Jika dikehendaki, saya ingin jadi pemimpin yang menjalankan tugasnya sesuai Syariat Islam agar amanah itu terkuasai dengan baik. Sebuah hadist menyebutkan: Sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang kamu cintai dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untuk kamu. Seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka membenci kamu, kamu melaknati mereka dan mereka melaknati kamu. Saya ingin seperti itu Kang,” ucap Bayu kepada wartawan, mengutip hadist HR Muslim.
“Artinya, saya ingin dicintai masyarakat karena saya sudah sangat mencintai masyarakat. Saya ingin didoakan masyarakat dan saya mendoakan masyarakat. Jika sudah demikian pemimpin tersebut adalah pemimpin sejati yang selalu bersama masyarakat. Itu pegangan saya,” tambah Bayu.
Sementara saat ditanya prinsip apa yang ia pegang jika kelak memimpin Kabupaten Bogor, bayu spontan menjawab dengan kata singkat REPUBLIK. Seketika wartawan yang mewawancarainya tertegun diam.
“Hehehe bingung ya. Pegangan saya Republik Kang,” kata Bayu kepada wartawan.
“Re itu kembali, Publik itu ya publik atau masyarakat. Jadi Republik yang saya maksud adalah “Kembali ke Masyarakat”. Jika saya nanti memimpin, semuanya akan dikembalikan kepada masyarakat. Saya ingin kesejahteraannya, kebahagiaannya dan keinginan masyarakat terwujud. Jadi sudah sangat mudah, ketika ditanya apa kebutuhan Kabupaten Bogor, saya tanya lagi, apa kebutuhan masyarakat maka itu yang harus saya kerjakan,” papar Bayu.
“Pemimpin harus mengutamakan, membela dan mendahulukan kepentingan umat, menegakkan keadilan, melaksanakan syari’at, berjuang menghilangkan segala bentuk kemunkaran, kekufuran, kekacauan, dan fitnah, sebagaimana Firman Allah SWT.Dalam Alquran, Surat Al-Maidah: 8. Dan pemimpin harus memiliki bayangan sifat-sifat Allah SWT yang terkumpul dalam Asmaul Husna dan sifat-sifat Rasul-rasul-Nya,” tambah Bayu.
Bayu juga mengaku terharu dan bangga dengan penyambutan warga Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Ia berpesan agar masyarakat tetap istiqomah dalam agama dan pendiriannya.
“Terima kasih saudara dan saudariku, teteh dan akangku, bapak dan ibuku serta anak dan adikku di Desa Waru. Doakan saya agar diberi kekuatan dan keahlian saat kelak memimpin kabupaten tercinta ini,” pungkas Bayu. (bas)