PANGANDARAN, — Kapolres Pangandaran, AKBP Mujianto, S.I.K., M.H., menegaskan komitmennya untuk menegakkan disiplin dan profesionalisme di Polres Pangandaran. Dalam pertemuan dengan GP Ansor Pangandaran yang membahas insiden penilangan yang dinilai tidak humanis, Kapolres menyatakan bahwa setiap anggota yang melakukan pelanggaran akan segera diproses melalui sidang etik, sebagai bagian dari proses penegakan disiplin yang tegas.
“Saya ingin tegaskan bahwa bagi anggota yang melakukan pelanggaran, mereka tidak akan dibiarkan begitu saja. Setiap tindakan yang tidak sesuai dengan standar operasional dan etika kepolisian akan diproses sesuai prosedur. Kami akan membawa kasus ini ke sidang etik untuk memastikan semua berjalan transparan dan adil,” tegas Kapolres Mujianto dalam pertemuan tersebut.
Kapolres juga menyampaikan bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Polres Pangandaran, baik itu terkait sikap atau prosedur, akan ditangani dengan serius. “Jika ada anggota yang tidak menunjukkan sikap profesional dalam menjalankan tugas, kami akan segera mengambil langkah sesuai dengan ketentuan yang ada. Proses sidang etik akan segera dilakukan oleh Propam dan hasilnya akan kami sampaikan kepada publik sebagai bentuk transparansi,” lanjutnya.
Langkah tegas ini menjadi bagian dari komitmen Kapolres untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan kepolisian di wilayah Pangandaran. “Kami selalu mengedepankan prinsip profesionalitas, humanisme, dan kedisiplinan dalam setiap langkah kami. Setiap anggota harus memahami bahwa tugas kami adalah untuk melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat. Jika ada yang tidak bisa memenuhi standar ini, maka mereka harus bertanggung jawab,” ujar Kapolres Mujianto.
Sikap tegas ini mendapat respon positif dari GP Ansor Pangandaran. Ketua GP Ansor menyampaikan apresiasi kepada Kapolres yang bertindak cepat dan profesional. “Kami sangat mengapresiasi respons Kapolres yang tidak hanya terbuka terhadap kritik, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam menindaklanjuti pelanggaran dengan menjalankan prosedur yang sesuai, yakni sidang etik,” kata Ketua GP Ansor.
Selain itu, Kapolres menegaskan kembali bahwa proses transparansi adalah hal yang sangat penting dalam setiap tindakan kepolisian. “Kami ingin agar masyarakat merasa bahwa setiap proses yang kami jalankan adalah benar-benar terbuka dan adil. Oleh karena itu, saya meminta bantuan dari LBH untuk terus mendampingi proses ini agar semuanya berjalan dengan transparan,” jelas Kapolres.
Dengan langkah tegas dan transparansi yang dijanjikan, Kapolres berharap bahwa insiden ini akan menjadi momentum untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Polres Pangandaran. Kapolres juga berkomitmen untuk lebih memperhatikan setiap tindak tanduk anggota di lapangan dan akan terus melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa Polres Pangandaran menjadi institusi yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya berharap anggota Polres Pangandaran dapat terus bekerja dengan dedikasi dan penuh tanggung jawab. Kami juga mengajak GP Ansor dan seluruh elemen masyarakat untuk terus berkolaborasi dan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini,” tutup Kapolres Mujianto.
Sebagai penutupan yang penuh makna, Kapolres Pangandaran bersama seluruh anggota Polres dan perwakilan GP Ansor Pangandaran kemudian melaksanakan bersama-sama pembacaan Asmaul Husna sebagai doa agar seluruh langkah yang diambil diberkahi dan Polres Pangandaran semakin profesional serta mendapat ridha Allah dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat. Ini menjadi simbol komitmen Polres Pangandaran untuk selalu berpegang pada nilai-nilai moral dan spiritual dalam pelayanan kepada masyarakat. Supriatna