TANAH BUMBU, — Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Borneo Indobara menyelenggarakan pelatihan menjahit di 5 Kecamatan Ring 1, Kabupaten Tanah Bumbu.
Program ini dimulai pada tanggal 4 Desember, dan akan berlangsung sampai 6 bulan kedepan dengan pendampingannya. Adapun masyarakat yang mengikuti pelatihan berasal dari Teluk Kepayang: 26 peserta, Kuranji 26 peserta, Satui 22 peserta, Angsana: 25 peserta, Sungai Loban: 15 peserta totalnya mencapai 114 peserta.
Ni Made Narstuti PIC Program pelatihan menjahit menjelaskan, materi pelatihan terdiri dari K3 Konveksi, Pembuatan pola dasar dan persiapan, Praktik membuat kemeja- Seragam, Praktik membuat celana – Celana Jeans.
“Program pelatihan menjahit bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat lokal, mendukung kemandirian ekonomi, dan menciptakan peluang usaha di bidang konveksi,” ujarnya.
Sementara Kepala Desa Wonorejo Sarjimin sangat menyambut baik dan merasa terbantu dengan program tersebut. Sarjimin mengajak warganya untuk ikut aktif dalam pelatihan.
“Program pelatihan menjahit ini tentunya sangatlah memberikan dampak kedepannya untuk membangun ekonomi masyarakat,” kata Sarjimin.
“Bagi saya bisa menjadi pelanggan mereka nanti untuk menjahit baju atau pakaian, saya sangat senang dan mengajak masyarakat bahkan setiap RT diminta untuk warga nya dapat ikut berpartisipasi,” tambahnya.
Silvyana Aditia Division Head Empowerment and Suistanability PT Borneo Indobara menjelaskan, Pelatihan menjahit ini dilakukan bekerja sama dengan PT Pan Brothers melalui Balai Latihan Kerja “Garment Course Center”.
Pan Brothers Tbk sendiri adalah salah satu perusahaan manufaktur garmen terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1980, perusahaan ini bergerak di bidang produksi pakaian jadi, termasuk pakaian olahraga, kasual, hingga pakaian formal.
“Pan Brothers dikenal sebagai mitra utama merek-merek internasional terkenal, seperti Adidas, Uniqlo, The North Face, dan lainnya. Setiap rumah jahit didampingi oleh 2 orang instruktur sehingga total 10 orang trainers yang memiliki kompetensi dibidang menjahit yang akan melatih masyrakat di RING 1 BIB,” katanya.
“Dengan pelatihan menjahit , kami tidak perlu lagi jauh jauh lagi menjahit seragam, dan meningkatkan ekeonmi lokal, dan mengajak semua perusahaan bisa mengunakan produk lokal,” harapnya. (Ag)