SUMEDANG,– Pemda Sumedang melaksanakan rapat terpadu untuk mencari solusi permanen pasca terjadinya banjir yang merendam pemukiman warga di empat desa Kecamatan Cimanggung, Kamis (13/3) malam.
Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir didampingi Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila dan diikuti unsur BPBD Provinsi Jawa Barat, Basarnas, perangkat daerah Kabupaten Sumedang, dan kecamatan.
Dalam arahannya Bupati menyampaikan, pemerintah harus hadir dengan kebijakan, program dan kegiatan untuk mengatasi masalah.
“Untuk mengatasinya, pertama kita harus melakukan mobilisasi dengan kekuatan yang ada, seperti melibatkan Basarnas, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa. Dan nanti kami (Bupati dan Wabup) yang mengorkestrasi,” ujarnya di Aula Tampomas Setda, Jumat (14/3/2025).
Dikatakan Bupati, permasalahan banjir di Kecamatan Cimanggung disebabkan oleh faktor yang sama dari tahun ke tahun.
“Permasalahan banjir ini dari dulu sama, karena curah hujan yang tinggi, kemudian pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan sampah, lalu penyempitan aliran sungai karena pembangunan di sekitar bantaran sungai, kemudian kurangnya daerah resapan air diakibatkan alih fungsi lahan dan drainase yang tidak optimal di wilayah pegunungan,” terangnya.
Oleh karena itu, untuk solusi jangaka pendek, Bupati meminta agar seluruh jajaran ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam penanganan bencana banjir tersebut.
“Dari sisi manajemen bencana, pertama yang harus kita lakukan adalah selamatkan dulu jiwa warga yang terkena bencana. Kedua, pastikan yang terkena bencana ini dievakuasi. Ketiga penuhi kebutuhannya. Dan keempat adalah pengerukan di bawah jembatan Pansor,” tuturnya.
Kemudian untuk solusi jangka panjang, Bupati menuturkan harus dilakukan normalisasi sungai pada saat kemarau.
“Normalisasi sungai akan dilakukan pada saat kemarau, termasuk pengerukan, pelebaran sungai, penguatan bantaran sungai, penguatan beronjong untuk penguatan tanggul, pengecekan sistem drainase termasuk pembuatan sumur resapan atau biopori, lalu rehabilitasi aliran sungai terutama bantaran sungai dengan penghijauan, dan memperbaiki tata ruang pembuatan zona hijau di area rawan,” imbuhnya. (hms/bas)