SUMEDANG,– Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumedang telah mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat di Sumedang kepada Kementerian Sosial.
Langkah tersebut merupakan bentuk dukungan Pemda Sumedang terhadap program nasional yang juga merupakan gagasan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memuliakan masyarakat miskin melalui pendidikan terjangkau dan berkualitas.
Setidaknya ada 300 lebih Pemda di Indonesia yang telah mengajukan proposal kesediaan terhadap program tersebut.
“Pada Desk Sekolah Rakyat pada Rabu (16/4) lalu yang diikuti lebih dari 300 pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota, termasuk Pemda Sumedang, dibahas legalitas lahan, kesiapan sarana dan prasarana, serta berbagai hal lainnya sebagai langkah awal penyelenggaraan Sekolah Rakyat,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati, Jumat (15/4).
Tuti mengatakan, Pemda Sumedang telah mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat di tanah milik Pemda Sumedang seluas 10 Hektare di Desa Mekarasih Kecamatan Jatigede.
“Untuk jenjang pendidikannya kita usulkan tiga Rombel (Rombongan Belajar) SMP dan tiga Rombel SMA untuk tahun pertama. Mudah-mudahan usulannya dapat disetujui untuk dibangun tahun ini,” ujarnya.
Sekda menambahkan, Bupati Sumedang juga telah mengusulkan Piloting Sekolah Rakyat sebanyak 2 Rombel untuk tingkat SLTP di Eks Kawasan BRIN Kecamatan Pamulihan.
“Untuk calon lokasi Piloting Sekolah Rakyat di Pamulihan eks BRIN memadai memadai dengan kapasitas 2 Rombel atau kurang lebih 50 anak didik. Ada juga ruangan untuk guru dan kepala sekolah, termasuk kamar-kamar yang jumlahnya 8 serta fasilitas kamar mandi di dalam,” katanya.
Menurutnya, kegiatan piloting di tempat tersebut rencananya berlangsung selama satu tahun ajaran karena tahapan selanjutnya akan dipindahkan ke lokasi yang sudah dibangun oleh Kementerian Sosial.
“Jadi jika gedung Sekolah Rakyat yang rencananya dibangun di Mekarasih Kecamatan Jatigede selesai, maka akan dipindahkan ke sana,” ujarnya.
Model pembelajaran Sekolah Rakyat sendiri berupa asrama dimana di dalamnya diajarkan pendidikan formal dan pembentukan karakter dengan Kurikulum Sekolah Unggulan dan 100% Pembiayaan Gratis.
Adapun sasaran dari Sekolah rakyat adalah anak-anak dari Keluarga Miskin Ekstrem dan Miskin yang masuk Desil 1 dan 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). (hm/bn)