SUMEDANG,- Perhelatan turnamen sepak bola usia dini bertajuk Milo Cup usia 11 tahun yang akan diselenggarakan di Stadion Ahmad Yani Sumedang, Sabtu (7/4) esok bukan sekedar ajang biasa, tetapi sekaligus dijadikan ajang menggali talenta muda berpotensi guna dikembangkan menjadi pemain profesional, sehingga kelak bisa membanggakan Kabupaten Sumedang.
Demikian diutarakan Ketua Asosiasi Kabupaten (ASKAB) PSSI Sumedang H. Mulya Suryadi, S.Pd.,S.Kom yang ditemui di kantor ASKAB Sumedang, Jumat (6/4).
Menurutnya, selain di Milo Cup, dirinya juga membidik potensi pemain muda di even lain. Seperti Piala Soeratin yang rencananya digelar April ini, Liga Pelajar, Porda dan kompetisi lain yang digelar ASKAB PSSI Sumedang dengan melibatkan sejumlah pihak Sekolah Sepak Bola (SSB) dan klubbernaung di ASKAB.
“Saya kira dari semua even sepak bola, baik yang diselenggarakan ASKAB maupun panitia lain, talenta muda akan bermunculan, dan itu akan kami bidik sehingga bisa dibantu untuk disalurkan secara profesional,” ujarnya.
Menurut pria yang karib disapa HU atau H. Uthe tersebut, di Kabupaten Sumedang telah banyak menyumbang pemain yang berkiprah di liga tertinggi Indonesia. Baik yang sudah tidak aktif maupun yang saat ini sedang bermain di beberapa klub Liga Indonesia, diantaranya Dedi Kusnandar dan Fuja Abudllah (Persib Bandung) serta Jajang Mulyana (Bhayangkara FC).
Selain itu, talenta muda seperti Eki Nurhakim, Sigit Hermawan (bermain di liga 2) serta Ilham dan Lukman (Persib U-19) merupakan bibit asal Sumedang.
“Mereka itu asli warga Sumedang yang memiliki bakat, potensi dan kesempatan berkarir secara profesional. Saya harapkan, mereka bisa dijadikan sebagai motivasi bagi adik-adiknya yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional,” terangnya.
Melihat potensi yang ada, ia yakin ke depan Sumedang akan memiliki banyak pemain yang bisa bermain di klub elit Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya sumbangan pemain asal Sumedang di setiap generasinya.
”Saya sangat yakin, melalui pembinaan talenta-talenta muda akan tergali dan semakin banyak pemain asal Sumedang yang bisa bermain di kasta tertinggi Liga Indonesia,” jelas Uthe.
Namun menurutnya, untuk mencapai itu semua, pemain muda asal Sumedang harus berusaha ekstra keras dan terus berlatih serta belajar dari pengalaman seniornya yang saat ini telah sukses berkarir.
“Untuk menjadi pemain hebat perlu perjuangan yang keras, dan saya berharap kepada anak muda Sumedang agar terus berlatih dan mengasah kemampuannya agar apa yang di inginkan itu bisa terwujud,” pesan pria yang juga menjabat Anggota DPRD Kabupaten Sumedang itu.
Disinggung mengenai minimnya sarana olahraga dan ketiadaan stadion layak di Kabupaten Sumedang, Uthe mengaku saat ini tengah memikirkan dan mencari peluang agar Sumedang memiliki sarana olahraga dan stadion memadai. Sehigga hal itu dapat mempermudah pemain muda Sumedang untuk bermain di lapangan yang layak.
”Terkait kendala tidak adanya stadion yang bagus di Kabupaten Sumedang, kami dari PSSI sedang berupaya melakukan komunikasi dengan semua pihak agar ikut memikiran berdirinya stadion yang didambakan warga Sumedang,” ujarnya.
Uthe menambahkan, dengan adanya stadion yang memadai, klub saat ini yang dimiliki Sumedang yaitu Perses akan bisa nyaman berlatih dan menggelar pertandingan.
”Saya kira Perses Sumedang kalau disediakan fasilitas yang memadai, tidak menutup kemungkinan prestasinya akan terus meningkat dan naik tke level lebih tinggi,” tutupnya.
Abas