SUMEDANG,–Sebanyak 744 orang calon Pamong Praja Muda lulusan Institut Pemerinthan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXVI dilantik Wakil Presiden Jusuf Kalla di lapangan Parade Abdi Praja, Kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Selasa (6/8/2019).
Jusuf Kalla atau JK hadir sekitar pukul 08.45 WIB dengan didampingi sang istri Mufidah Jusuf Kalla menggunakan Helikopter Super Puma VVIP.
Pelantikan Pamong Praja Muda IPDN ditandai pengalungan penghargaan Kartika Astha Bratha kepada dua lulusan terbaik Program D-IV yakni Alexander Lendie Nicholas praja asal pendaftaran Provinsi Jawa Barat dan penghargaan Kartika Pradnya Utama kepada lulusan terbaik program S1 yaitu Sarto Sirenden, praja asal pendaftaran Provinsi Sulawesi Tengah.
Selain pengalungan penghargaan, JK juga menyematkan pin purna, memasangkan pangkat dan menyerahkan keputusan Menteri Dalam Negeri RI. Kemudian Mufidah Yusuf Kalla mengawali apel victory dengan pelepasan balon.
Kehadiran orang nomor dua di Indonesia itu disambut Gubernur Jawa Barat dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat, selanjutnya menuju Gedung Rektorat IPDN dengan menggunakan mobil.
Selain Mufidah Jusuf Kalla, tampak hadir staf mendampingi Wapres dalam rombongan di antaranya Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud.
Dalam sambutannya, JK meminta para Pamong Praja tidak mementingkan daerah masing-masing, sehingga pelayanan masyarakat tidak terkotak-kotak.
“Apalagi saat ini menurut masyarakat lebih terbuka, berpendidikan dan mudah mendapatkan informasi. Sehingga masyarakat membutuhkan berbagai pelayanan yang beragam dan berkembang,” katanya.
“Anda tidak lagi mementingkan daerah masing-masing, tapi anda akan menjadi calon pemimpin ke depan. Karena itulah anda tidak ditugaskan di daerah asal tapi ke daerah-daerah aecara nasional,” tegas dia.
JK juga menyinggung 5 agenda pokok pembangunan nasional, di antaranya infrastruktur, sumber daya manusia dan ekonomi.
Selain peningkatan dan sinergitas pembangunan infrastruktur, imbuhnya, juga pembangunan untuk 5 tahun ke depan yang dinilai penting, yakni pembangunan sumber daya manusia.
“Dengan pembangunan sumber daya manusia, bangsa Indonesia akan maju dan mampu bersaing dengan bangsa lainnya. Kita juga ingin meningkatkan selalu ekonomian masyarakat dan investasi masyarakat di daerah dan secara nasional tentunya,” katanya.
Terakhir dalam sambutannya, JK menegaskan, semua itu membutuhkan birokrasi yang baik, tidak berbelit-belit, cepat, murah dan tuntas serta mendorong pembangunan itu sendiri. (Boni)