KOTA BANJAR,– Ormas Manggala Garuda Putih (MGP) Kota Banjar dibawah pimpinan Wawan bin Emed tepat hari Sabtu (24/08) turut merayakan HUT RI ke 74 di lapangan futsal Parung Lesang, Kota Banjar.
Wawan mengatakan, dalam rangka memperingati HUT RI ke 74 ini, Manggala Garuda Putih mengedepankan pentas seni budaya sunda, yaitu pencak silat dan kuda lumping. “Alhamdulilah acara demi acara ada dalam kelancaran,” ucapnya.
“Kami segenap keluarga besar Manggala Garuda Putih mengucapkan banyak berterima kasih yang tak terhingga kepada pimpinan grup Pencak Silat Dan Kuda Lumping Sinar Budi Harapan, yaitu bapak Lili Darma Saputra juga kepada pimpinan olah raga senam ibu-ibu dari dusun Parung Lesang Kota Banjar yang telah menurunkan anggotanya untuk dapat pentas dalam acara memeriahkan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 ini,” katanya.
“Semoga ke depan bersama Manggala Garuda Putih Cinta Budaya Sunda Perguruan Pencak Silat dan Kuda Lumping Sinar Budi harapan dapat lebih manggung lagi kakoncara ka janapria.”
Wawan juga berharap kepada Dinas Kebudayaan Kota Banjar yang memiliki porsi mewadahinya tidak tutup mata dan telinga.
“Rangkulah dan berikanlah apresiasi kepada mereka mereka yang masih menjunjung tinggi seni budaya sunda karna seni budaya adalah ciri besarnya Bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Wawan juga menambahkan, di Kota Banjar masih banyak perguruan-perguruan pencak silat lainnya sekali yang harus diperhatikan pemerintah daerah atau DPRD.
Sementara Koordinator Manggala Garuda Putih Priangan, Jaja Hanaedi, ST berharap, Ormas Manggala Garuda Putih Kota Banjar dan Ciamis yang dipimpinan Wawan dan Egi dapat memimpin jajaran anggotanya dengan baik.
“Niatkan ibadah dan jadikan patokan ormas MGP bukan untuk ditakuti juga bukan untuk dihargai tapi ormas MGP lebih dicintai oleh warga masyarakat dengan mengedepankan cinta NKRI dan cinta seni budaya. Utamanya sing nyaah ka diri, sing nyaah ka kulawarga oge sing boga rasa karunya ka warga masyarakat Kota Banjar,” ucap Jaja.
Selain itu, tandasnya, ormas MGP harus bersinergi dengan pemerintahan, khususnya dalam menyampaikan aspirasi pelaku seni agar tidak pupus akibat terbentur anggaran. (JH)