MUSIRAWAS,- Kepala SDN 2 Desa Sumber Sari, Kecamatan Sumber Harta membantah tudingan PPK DAK yang mengatakan bahwa kepsek tidak mengerti teknis rehab RKB.
“Yo salah, saya juga tahu teknis karena pernah belajar tentang teknis,” ungkap Solihin, Kepsek SDN 2 Sumber Sari, Jumat (13/9) usai mengikuti sosialisasi penggunaan DAK di Diknas Musirawas.
“Keputusannya nanti kalau rehab RKB SDN 2 Desa Sumber Sari sudah jadi. Sekerang ini rehab RKB lagi proses,” tuturnya.
“Sampai kini tidak ada pihak dinas pendidikan datang ke sekolah. Belum ada pak Hartoyo, PPK dan Apriyadi PPTK DAK kroscek rehab RKB di sekolah saya,”katanya lagi.
Pada pemberitaan sebelumnya, tanggapan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) DAK saat melihat foto rehab SDN 2 Desa Sumber Sari, Kecamatan Sumber Harta, Musirawas mengaku kecewa dan kesal. Pasalnya, pengerjaan rehab sekolah di lokasi tersebut tidak mengacu pada juknis yang ditentukan dalam aturan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Loh, kok hasilnya seperti ini, kenapa dinding bangunan sekolah tidak dinaikan. Semestinya, harus dinaikan sekitar 50 centi meter dari dinding bangunan lama. Payah kalau kepseknya tidak ngerti teknis rehab. Nanti saya suruh Apriyadi sebagai PPTK untuk kroscek ke sana,” ujar PPK DAK, Hartoyo dengan nada kesal, Kamis (12/9).
Sementara, Apriyadi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) DAK 2019, Jumat(13/9) mengaku belum diperintah oleh Hartoyo selaku PPK DAK untuk turun ke SDN 2 Desa Sumber Sari.
Bahkan, ia mengaku kaget dan belum mengerti apa persoalan sehingga PPK menyuruh dirinya kroscek sekolah tersebut. “Jika boleh tahu tentang apa,” katanya bertanya.
Setelah dijelaskan wartawan, ia pun mulai mengetahui duduk persoalan tersebut. “Setelah dijelaskan, saya baru tahu dan sampai kini saya belum pergi untuk kroscek terkait masalah rehab RKB di sekolah itu,” jelasnya.
Pantauan di lapangan, rehab RKB DAK 2019 SDN 2 Desa Sumber Sari, dananya mencapai Rp313 juta dan masih tahap pengerjaan.
Terlihat material bangunan lama seperti kayu pada kuda-kuda atap dan kayu kerangka plafon, kusen pintu, jendela dan daun pintu masih dipakai.
Namun, kondisi kayu pada atap dan kerangka plafon hampir mulai rapuh masih dipertahankan dan pakai oleh para pekerja, kayu tersebut di ter warna hitam.
Sedangkan, penambahan dinding RKB sekitar 50 centi meter dan reng balok tidak dibuat. (Toni).