BANDUNG – Semua pabrik pembuang limbah kotor di Subsektor 01 Rancaekek setiap siang hari juga malam selalu dikontrol dan dicek lubang IPAL setiap pabrik termasuk di PT. Tastex. Ternyata di PT. Tastex, air IPALnya tetap bening dan sebagai buktinya ikan mas bisa hidup di outletnya.
Kegiatan-kegiatan Subsektor 01 ini selalu dilaporkan kepada Dansektor 21 Kol. Inf. Yusep Sudrajat oleh Satgas Subsektor 01 termasuk pengecekan ke PT. Tastex Senin (14/10).
Di PT Tastex ini Dansubsektor 01 Rancaekek mengharapkan kepada manajemennya agar baunya bisa hilang karena airnya sudah bening. Berarti manajemen harus membenahi lagi.
Satgaa Subsektor 01Serka Ade Rukmana mengatakan, pengecekan tidak hanya kepada PT Tastex saja tetapi kepada semua pabrik yang ada di wilayah Subsektor 01 Rancaekek. Ini dimaksudkan agar mereka tetap konsisten tidak buang limbah kotor ke sungai dan atau anak sungai.
Semin managemen PT. Tastex tetap ingin membantu program Citarum Harum dengan konsisten memperbaiki dan membenahi kondisi IPAL pabriknya supaya IPALnya berair bening dan tidak berbau.
“Sampai saat ini, kata Semin, pabrik telah mengeluarkan dana antara Rp.700 juta hingga Rp. 1 miliar untuk perbaikan Ipalnya dan manajemen juga selalu membenahi Ipalnya.”
Karena itu, katanya, pabriknya selalu siap dikontrol oleh Satgas Citarum Harum demi suksesnya program tersebut sesuai Perpres No. 15 tahun 2018.
Sementara, di tempat yang sama, Amin perangkat Desa Rancaekek mengemukakan, dua minggu lalu pihaknya bertemu dengan manajemen pabrik-pabrik termasuk dengan PT. Tastex membicarakan program untuk sarana air bersih.
Dalam pertemuan itu, kata Amin, juga dibahas tentang perlunya kerjasama untuk pengolahan sampah dan juga menyangkut masalah ketenagakerjaan.**
Elly