JAKARTA,– Dalam Diskusi public bertajuk “Akselerasi Partai Politik Untuk Indonesia Maju” di Hotel Kartika Candra, Jakarta, Kamis (31/10/2019) pag ini Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat menjadi keynote speaker mengawali mengisahkan bentuk penghormatan Ir. Sukarno (Bung Karno) mengenai seorang perempuan bernama Sarinah.
Kata Bamsoet , arus utama pemikiran Sukarno dalam Sarinah adalah kritik terhadap keadaan di masyarakat yang merendahkan harkat dan martabat perempuan.
“Sukarno menganggap permasalahan yang dihadapi perempuan masih belum terpecahkan. Tiada pria sukses jika tidak ada perempuan yang menyertainya,” papar Bamsoet, mengawali acara yang diselenggarakan Permata Golkar.
“Sayang sekali, bahwa soal perempuan itu belum pernah dipelajari sungguh-sungguh oleh pergerakan kita. Sesudah kita memproklamasikan kemerdekaan, maka menurut pendapat saya soal perempuan itu perlu dengan segera dijelaskan dan dipopulerkan serta dioptalkan. Acara diskusi ini diharapkan akan menambah wawasan kita semua khususnya kepada perempuan-perempuan Golkar untuk terus bekerja mengawal Kabinet Indonesia Maju dengan lebih baik dan professional. Sehingga mampu mewujudkan mimpi-mimpi Sukarno dan Sarinah dalam ikut serta dalam jalur legislatif (DPR RI/DPRD RI),” katanya.
“Sebagai kader Golkar saya juga bangga dan terharu sekaligus mengapresiasi keberhasilan Partai Golkar yang mendapatkan 85 kursi di DPR RI tahun 2019-2024. Dari jumlah itu, 22 persen atau 19 kursi diisi oleh kader perempuannya. Ini satu bukti bahwa Partai Golkar demikian mendukung perempuan Indonesia menjadi legislative, khususnya melalui Partai Golkar. Sekaligus pembuktian jika kita demikian memahami Sukarno kepada sosok perempuan bernama Sarinah. Juga mencapai akselarasi kebangsaan khususnya kaum perempuan Golkar dengan pemerintahan Jokowi untuk Indonesia maju,” tandasnya.
Lalu diakhir sambutannya, Bamsoet mengucapkan terima kasih kepada insan media (pers) yang demikian banyak membantu Golkar, baik di pileg, pilkada, hingga pilpres. (PapRief)