FGD Tindak Lanjut Penyusunan Program Pengendalian DAS Citarum Harum
BANDUNG – Di wilayah Sektor 21 ternyata paling banyak industri penghasil limbah yang harus ditangani oleh Sektor 21 bersama dengan FGD Tindak Lanjut Penyusunan Program Pengendalian DAS Citarum Harum. Karena itu di Sektor 21 penghasil limbah cair yang mesti ditertibkan IPALnya.
Menurut catatan Dansektor 21 Kol. Inf. Yusep Sudrajat saat menjadi pembicara pada Forum Diskusi Group, Kamis (14/11) di Hotel Mason Kota Baru Parahyangan, di wilayah tugasnya ada 187 industri penghasil limbah.
FGD ini merupakan tindak lanjut Penyusunan Program dan Kegiatan yang mendukung percepatan Pengendalian dan Kerusakan DAS Citarum.
Karena itu, ucap Dansektor 21, Sektor 21 ini didaulat menjadi pilot project oleh Ditjen Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian.
“Kami akan mempertimbangkan sungai di wilayah Cimahi untuk menjadi pilot project. Karena di Kota Cimahi banyak pelaku indistri”, tegas Dansektor 21 Kol. Inf. Yusep Sudrajat.
Sementara, Dody Widodo, Staf Ahli Menteri Bidang Pendalaman Penguatan dan Penyebaran Industri mengemukakan, Kementerian Perindustrian sangat mendukung program Citarum Harum.
Dikatakannya, semua stakeholder melangkah bersama membuat program yang sekiranya bisa memenuhi target untuk tahun 2023 minimal program Citarum Harum mampu mencapai target pencemaran sedang.
Setidaknya, ucap Dody, Perindustrian memandang perlu membuat sebuah program tidak hanya pada program Citarum Harum saja melainkan menjadi sebuah file project yang bisa dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Diantaranya dengan memilih salah satu sungai di Sektor 21 menjadi contoh dan menjadi file project yang akan mampu memberi rekomendasi dan sebuah kebijakan hingga bisa ditiru secara nasional.
buy fildena online https://noprescriptionrxbuyonline.com/dir/fildena.html no prescription
“Pada prinsipnya, Pemerintah akan berusaha menjaga iklim yang kondusif juga menjadi prinsip menjaga lingkungan”, ucap Dody.**
Elly