JAKARTA,– Jika ada serikat pekerja BUMN yang arogan dan bertentangan kemauan publik, maka lain halnya dengan Ikatan Awak Kabin Garuda (IKAGI), disaat Dirut mereka Ari Ashkara, diduga komite audit PT. Garuda menyelundupkan motor Harley Davidson dan dua buah sepeda brompton yang dilakukan secara illegal, Selasa (4/12) lalu.
Kemudian, tindakan itu menjadi masalah hukum dan ancaman pemecatan kepadanya, dan para rezim terkait seperti IKAGI mengambil sikap mendukung sikap Meneg BUMN, Erick Tohir.
Dan saat ditanyakan bahwa ada gosip beredar tentang ‘another-woman’ yang juga pramugari di sana, Zaenal Mutaqin mewakili IKAGI tidak menjawab.
“Kami tidak mempunyai kapasitas untuk menjawab ranah pribadi, yang jelas kami berharap nanti pengganti beliau adalah orang orang yang tahu apa visi misi presiden. Adapun Menteri BUMN akan melakukan pergantian, itu hak preogratif pak Erick Tohir,” jawabnya, saat pertemuan di kawasan RA Residence, Jalan Intan , Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis 6 Desember 2019.
Terkait apakah akan dilakukan RUPSLB, Zaenal menyatakan, seharusnya dilakukan RUPSLB, karena itu sudah ada aturannya.
“Yang jelas jika hasil komite audit itu benar, pastinya prilaku beliau sangat melukai kami, yang sejak beliau menjabat kami selalu mendukungnya. Harga motor Harley dan dua sepeda itu relative lah, tapi ini kita bukan bicara material, ini tentang moral ya, sangat tidak pantas melakukan itu,” ujar dia.
Hasil penelusuran, harga motor dan dua speda itu antara Rp150-300 juta, tinggal lihat produksi tahun berapa.
Ditanya apa benar another woman itu berinitial ‘P’ dan selama ini dimanjakan dirut sehingga menjadi buah bibir sejak lama? Zaenal diam dan nampak serba salah.
Sementara aari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), tercatat, total kekayaan Ari Askhara mencapai Rp 37,56 miliar. Ari juga memiliki aset 8 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bogor, Bekasi, Jakarta dan Bali dengan nilai total Rp 23,275 miliar.
Bos Garuda ini juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 95 juta, kas dan setara kas senilai Rp 10,4 miliar, serta harta lainnya senilai Rp 2,38 miliar.
“Ini berjaya sejak jaman Rini ya kayanya,” bisik wartawan lain yang mengaitkan dengan mantan Meneg BUMN, Rini Sumarno. (PpRief/Rahma)