SUMEDANG,– Jatinangor, Sumedang menjadi salah satu tempat idaman bagi pengusaha, baik itu kost-an hingga bisnis kuliner.
Tak heran, sebab Jatinangor dihuni hampir 10.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini pun yang menjadi magnet bagi pelaku usaha di Sumedang.
Bisnis kuliner menjadi barang yang dibutuhkan masyarakat dan mahasiswa setiap hari. Seperti salah satunya foodcourt 73 di Jalan Ir. Soekarno, Dusun Cikuda Desa Hegarmanah atau 10 meter dari gerbang SMP 1 Jatinangor.
Konsep alami dan kekinian (milenial) menjadi tema dalam ruangan dalamnya. Spanduk warna hijau, menambah kesan mencolok bagi setiap pengguna jalan yang melintas.
Owner Foodcourt 73 Denny Suhendar mengatakan, yang menjadi ciri khas rumah makan ini adalah ayam geprek dan bebek gorengnya. Disamping sambal dengan bumbu rahasianya yang membuat lidah bergoyang membuat konsumen ketagihan.
“Kebanyakan memang pelanggan adik-adik mahasiswa. Kita sesuaikan juga tarifnya tidak terlalu mahal dan mudah dijangkau mahasiswa. Contoh untuk satu porsi ayam geprek plus nasi itu Rp16.000 sedangkan bebek goreng/bakar/nasi plus tahu tempe dan sambal Rp17.000 satu porsi,” katanya.
Meski baru dibuka 3 bulan lalu, kata Denny, namun pesanan mulai ramai. Terutama yang pesan online via aplikasi grab food. Dalam sehari bisa 20 sampai 50 pesanan.
“Untuk makan di tempat juga kami sediakan lesehan dan cargher HP agar mahasiswa betah. Juga meja dan kursi bagi yang suka duduk di kursi,” katanya.
Bagi yang bosan dengan menu menu makanan berat, lanjut Densu, warung Foodcourt 73 juga menyediakan Mie Ayam Straubery, bubur ayam, kuoat tahu, mi kocok merah, udang saus tiram, es kelapa muda, grenn tea dan thai thea, dan berbagai sate dan soto.
“Rencananya, kami juga akan membuka cabang di dalam kampua Unpad dan Bandara Kertajati Majalengka. Tujuannya agar lebih dekat dengan konsumen dan lebih mengembangkan sayap bisnis kuliner,” tandasnya.
Salah seorang pengemudi ojek Online Dede mengatakan, sejak dibuka di aplikasi grab food, pesanan makanan ke Foodcourt 73 berkembang pesat. Kebanyakan yang memesan mahasiswa yang tinggal di kos kosan di Jatinangor.
“Alhamdulillah dalam sehari ada 20 pesanan ke Foodcourt ini. Ya bisa menambah point juga bagi kami. Karena kalau go ride itu poinnya satu, kalau go food itu poinnya 1.5,” tandasnya. (Abas)