Ilustrasi
KAB. BANDUNG,- Di kalangan wartawan, ada satu oknum kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di wilayah Timur, Kab. Bandung yang dianggap patut menyandang gelar raja plt.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena tiap ada kepala SMPN yang pensiun, terlebih meninggal dunia, dia selalu jadi pilihan untuk dijadikan plt, tak peduli meski berbeda gugus.
Sumber terpercaya menjelaskan, kepala sekolah punya kewajiban mengajar 6 jam per minggu. Namun, tidak jarang oknum kepala SMPN ini diduga acap kali tidak melaksanakan kewajiban, yaitu mengajar di kelas dan setiap hari datang masuk kerja jam 10.00 wib. “Namun, karena diduga setoranya gede, sang oknum selalu dipercaya,” ungkapnya.
Sementara itu, mantan pejabat Disdik Kab. Bandung yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, oknum kepala SMPN di wilayah timur ini dalam kepemimpinanya tidak menghasilkan siswa berprestasi dan peningkatan mutu. “Diduga (oknum) bisanya urusan cash back,” ujarnya.
Sumber terpercaya lainnya mengatakan, oknum kepala SMPN ini patut menyandang raja plt. Bukan itu saja, oknum ini terindikasi sebagai pengepul dana haram. “Padahal, di wilayah timur masih banyak kepala SMPN yang berdedikasi dan berprestasi, namun, entah mengapa tak dihiraukan,” pungkasnya.
ASY