CIMAHI, — Program Citarum Harum bergulir terus sehingga Satgas Citarum Harum berhasil menciduk 19 pabrik dari 500 pabrik di Kota Cimahi yang telah menyebabkan sungai-sungai tercemar dengan limbah. Selain sungai jadi pekat juga menjadi bau yang menyengat.
Beberapa waktu lalu, segenap pengusaha pabrik di Jawa Barat sudah sepakat memelihara Citarum agar bersih dan harum karena limbah pabrik sudah diolah dengan alat pengolahan air limbah. Mereka bersama para pejabat tinggi Jawa Barat siap menjaga dan memelihara sungai Citarum.
Tim Jurnalis Peduli Citarum Harum yang terdiri beberapa media Senin lalu (7/5) menelusuti Sungai Cibogo di wilayah Cibaligo Kota Cimahi. Aliran air sungai ini bermuara ke Sungai Citarum.
Dari panatauan Tim, pekatnya air sungai Cibogo diduga akibat limbah kedua pabrik itu, PT Ayoetex dan PT Sinar Pangjaya Mulia. Karena itu, Tim mulai menelusuri aliran sungai itu menuju ke kedua pabrik itu.
Pertama Tim menemui pengusaha PT Sinar Pangjaya Mulia dan diterima oleh Yudi Gunawan, HRD pabrik tersebut yang membantah pabriknya mencemari sungai dengan limbah berbahaya.
“Maintenance proses limbah selalu dipantau setiap jam seperti pH, suhu dan outletnya. Disini kami menggunakan sistem biologis,” tegas Yudi seraya menyebutkan perusahaannya sudah berdiri tahun 1986.
MenurutYudi, sistem itu tidak menghilangkan warna limbah tetapi baku mutu yang telah ditetapkan Pemerintah tercapai antara lain COD dan BOD, pHnya 7. Pabrik ini memroduksi kain spandex dari proses perajutan, pencelupan hingga menjadi kain.
Tim JPCH melihat, air limbah dari proses IPAL dari pabrik ini ternyata aman dipakai membasuh muka selain itu juga dipakai menyiram tanaman. Tim yang membawa beberapa ekor ikan mas seekor di antaranya dilepas di lubang outlet IPAL seraya menyeduk seember air juga untuk melepas ikan mas. Ditunggu selama 15 menit dan ternyata ikan-ikan itu masih hidup.
Yudi menjelaskan, Pemerintah tidak menentukan air yang telah olah proses harus jernih. Jika pemerintah sudah menentukannya semua pabrik juga akan mengikuti aturannya. “Tetapi prinsipnya, kami mendukung program Citarum Harum.
Sementara dari PT Ayoetex, Tim yang melihat demikian pekatnya limbah yang keluar dari pabrik itu. Disini tidak ditemui para pimpinan pabrik dan hanya diterima Yakob yang menurut penuturannya ia hanya Staf HRD pabrik.
“Kami belum bisa mengakomodir informasi yang diperlukan. Karena pimpinan termasuk operator IPAL sedang memenuhi panggilan Polda Jawa Barat,” kata Yakob. (Elly).