SUMEDANG,– Karantina mandiri yang dilakukan selama 14 hari di Kabupaten Sumedang membuahkan hasil. Pasalnya, kurun waktu 5 hari perkembangan jumlah Orang Dalam Risiko (ODR) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penurunan, termasuk jumlah warga yang mudik ke Sumedang.
Kendati demikian, Pemkab Sumedang mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat saat ini terdapat dua orang positif swab, 17 orang positif rapid test, serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah dua orang menjadi 21 orang.
“Maka dalam rangka optimalisasi pembatasan sosial di Kabupaten Sumedang, saya selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, pada 6 April 2020 lalu, telah mencanangkan program Sejuta Masker Untuk Sumedang. Program ini diharapkan dapat meminimalisir bahkan mencegah penyebaran Covid-19,” ucap Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, didampingi sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), seperti Wabup Erwan Setiawan, Kapolres AKBP Dwi Indra Laksmana, Dandim 0610 Letkol Arh. Novianto Firmansyah, Sekretaris Daerah (Sekda) Herman Suryatman dan pejabat lainnya di Gedung Negara (GN), Sabtu (11/4/2020).
Hari ini, Pemkab Sumedang membagikan 20.000 masker kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan, seperti ojek online (ojol), ojek pangkalan (ppang), kusir delman, abang becak, sopir angkot, juru parkir, pedagang kaki lma (PKL) hingga petugas kebersihan.
Lebih jauh Dony menjelaskan, program sejuta masker untuk Sumedang merupakan bentuk kepedulian sosial ASN lingkungan Pemkab Sumedang yang disinergikan dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sumedang.
“Dari ASN tiap SKPD Kabupaten Sumedang terkumpul uang sebesar Rp322.710.000. Dana itu diserahkan kepada Baznas Sumedang,” kata dia.
buy amoxicillin online https://www.dino-dds.com/wp-content/maintenance/assets/fonts/woff/amoxicillin.html no prescription
Selain itu, Pemkab Sumedang juga akan menyerahkan uang Rp 5 juta untuk 26 kecamatan yang diberikan kepada para Camat dan Ketua UPZ Kecamatan.
Dana tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk kerja sama dengan para penjahit dan konveksi di wilayah kecamatan masing-masing guna membuat masker secara mandiri serta membagikannya ke warga masyarakat di desa-desa.
“Saya telah menginstruksikan para camat, bersama-sama forkopimcam, para kepala desa/lurah, RW dan RT untuk segera menyosialisasikan secara terstruktur, sistemik juga masif dalam penggunaan masker kepada seluruh warga masyarakat di desa-desa bahkan semua masyarakat yang keluar rumah diwajibkan memakai masker,” tandasnya. [Abas]