SUMEDANG,– Satu pekan lebih PSBB dilaksanakan, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir kembali melaksanakan patroli keliling untuk memonitor posko cek point PSBB dan menertibkan warga disejumlah titik keramaian di wilayah barat ( Pamulihan, Tanjungsari, Jatinangor dan Cimanggung), Rabu (29/4/2020).
Turut hadir mendampingi Bupati, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumedang Susi Gantini, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sumedang Asep Kurnia dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sumedang Asep Tatang Sujana.
Saat melakukan monitoring, Bupati Dony memberikan arahan kepada para petugas dari unsur TNI/Polri untuk melaksanakan PSBB secara ketat, disiplin dan tegas dengan melakukan pemeriksaan setiap kendaraan bermotor yang melintas terutama berplat nomor polisi dari luar daerah.
Untuk memastikan hal tersebut, bupati dibantu para petugas turun langsung ke lapangan memberhentikan setiap kendaraan yang melintas untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah itu pengendara diminta menunjukkan kartu identitas, dokumen kendaraan, asal tujuan dan lokasi yang dituju.
Dari hasil pantauan, terlihat ada beberapa pengendara dari dalam dan luar daerah yang tidak menggunakan masker dan sarung tangan serta melebihi ketentuan penumpang diatas 50 persen. Bupati pun secara tegas kemudian meminta para pengendara tersebut untuk segera putar balik.
“Kalau tujuannya tidak jelas dan tidak mendesak, tidak untuk membeli bahan pangan ataupun kesehatan, putar balik karena lebih baik di rumah. Itulah PSBB, membatasi orang keluar rumah dan dia harus berada di rumah, caranya disiplinkan warga dengan melaksanakan cek point dengan baik,” tegasnya.
Selain memonitor lokasi cek point, Bupati juga melakukan sidak kebeberapa titik keramaian di pusat perbelanjaan seperti pasar dan beberapa mini market untuk memastikan kepatuhan terhadap standar kesehatan dalam mencegah Covid-19.
Bupati meminta kepada seluruh karyawan minimarket menyemprotkan cairan disinfektan setiap hari, menyediakan tempat cuci tangan dan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal gun untuk masyarakat yang ingin bertransaksi demi menjamin bebas dari virus corona.
“Setiap mini market harus tersedia thermal gun dan tempat cuci tangan untuk masyarakat. Nanti dilakukan pemeriksaan, kalau diatas 36 derajat tidak boleh masuk, suruh ke puskesmas terdekat. Setelah itu cuci tangan baru boleh masuk ke mini market,” ungkapnya.
Setelah melaksanakan monitoring ke posko cek point dan sidak ke pusat perbelanjaan. Bupati juga melakukan gerakan nasi bungkus (GASIBU). Gerakan ini untuk membantu masyarakat yang terdampak ekonomi dan sosial akibat pandemi covid-19. (bn/bs)