CIREBON,– Bongkar pasang jabatan perangkat desa itu sudah lumrah, atau sering terjadi ketika kepala desa yang lama berganti dengan yang baru. Alhasil perombakan atau rotasi jabatan pasti terjadi.
Tidak hanya itu, pemberhentian juga bisa dilakukan dikarenakan pada awal kampanye atau pemilihan merasa bukan orangnya atau memilih kubu lain yang tidak jadi, pasti bersiaplah untuk disingkirkan.
Hal ini juga diprediksi akan terjadi di salah satu desa yang ada di Cirebon, Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, meski baru rencana akan ada reshuffle (perombakan) perangkat desa secara besar-besaran, akan tetapi hampir semua perangkat desa diduga sudah dimintai sejumlah uang, yang jumlahnya tidak sedikit. Itu sebagai syarat jika masih ingin tetap duduk di desa. Lelang jabatan pun diduga bakal terjadi.
Menurut keterangan dari salah seorang yang enggan disebutkan namanya, reshuffle (perombakan) di desanya sudah ada yang dimintai uang yang cukup fantastis, yakni kisaran Rp 30, 50 hingga Ep 70 juta.
“Ada yang rotasi dari staf ke kaur keuangan, dari keuangan ke kaur program dan ada perangkat yang baru juga. Hal ini meski belum terjadi rotasi perangkat, akan tetapi administrasi sudah diminta oleh kuwu baru,” bebernya.
Sementara itu Kuwu Desa Cipanas, Maman saat dikonfirmasi lewat WhatsAppnya menjawab dengan khas preman.
“Kamu maunya apa? Rese pisan. Kemarin menerbitkan masalah sampah, sekarang masalah reshuffle perangkat. Kamu ada dimana kita ketemu. Saya tidak takut sama kamu silakan saja mau secara fisik atau apa hayu tidak takut,” tandasnya dengan nada membentak bak seorang preman.
Menyikapi pernyataan itu, sumber di desa menyayangkan sikap arogan tersebut
“Sungguh sangat disesalkan seorang pemimpin bersifat arogan ketika dikonfirmasi terkait rencana reshuffle (perombakan) yang akan terjadi di desanya, padahal belum seujung kukupun dalam memimpin masyarakatnya, jika demikian bagaimana nanti kedepan seorang pemimpin berjiwa arogan dan tempramental,” ujarnya. (One-to)