SUMEDANG,- Ketua Majelis Perwakilan Papua, Timotius Murib mengatakan, IPDN merupakan kebanggaan rakyat Papua.
Kalimat itu Timotius sampaikan langsung saat berkunjung ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kampus (IPDN), Kamis (02/08/2018).
Timotius Murib hadir membawa serta 30 orang anggotanya. Kehadiran rombongan dari Papua ini disambut hangat oleh Rektor IPDN Prof. Dr. Drs. Ermaya Suradinata, S.H., M.H. M.S di Aula VVIP IPDN Kampus Jatinangor.
Selain itu, jajaran pimpinan IPDN, seperti Deputi II Dr. Deti Mulyati, S.H., C.N., M.Hum, Deputi III Dr. Hyronimus Rowa, M.Si, jajaran kepala biro, kepala bagian, dekan fakultas, Kasat Manggala Pati Praja, Direktur IPDN Kampus Papua, Sekertaris Senat, perwakilan dosen dan civitas academica IPDN juga turut hadir menyambut rombongan tamu dari Indonesia Bagian Timur ini. Beberapa praja asal Papua pun terlihat antusias menyambut saudara sedaerahnya.
Ini merupakan kali pertama, Majelis Rakyat Papua hadir di kampus pelopor revolusi mental ini.
“Bangga sekali rasanya melihat adik-adik kami mengikuti pendidikan di IPDN. Perkembangan pesat yang terjadi di Papua ini juga berkat semangat nawacita bapak presiden. Semoga adik-adik ini nanti akan kembali ke Papua dengan semangat dan kemampuan yang lebih hebat dari kami,” ujar Ketua Majelis Rakyat Papua itu.
Masih menurut Timotius, IPDN menjadi kebanggaan rakyat Papua karena telah melahirkan adik-adik yang dapat membangun Papua dengan baik. Hal inilah yang melatarbelakangi banyaknya aspirasi dari masyarakat Papua untuk mencari informasi mengenai IPDN.
“Banyak sekali orang tua di sana yang berharap anaknya dapat menimba ilmu di IPDN,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini Rektor IPDN memaparkan beberapa hal penting mengenai IPDN. Di antaranya perihal proses seleksi penerimaan calon praja, tahapan-tahapan yang harus dilalui pada proses seleksi dan lain sebagainya.
Rektor IPDN pun memaparkan mengenai kuota yang diberikan kepada Papua untuk formasi calon praja dari 3 tahun ke belakang.
Untuk tahun 2018 saja, formasi yang diberikan untuk penerimaan praja IPDN yakni sebanyak 99 orang untuk Papua dan 56 orang untuk Papua Barat.
“Kelak lulusan IPDN yang asli orang Papua, semoga dan kalau bisa harus dapat memimpin Indonesia, bukan hanya Papua,” ujar Ermaya.
Abas