KAB. BANDUNG,- Di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) lingkup Dinas Pendidikan Kab. Bandung, Jawa Barat tengah hangat diperbincangkan soal rotasi, mutasi dan promosi kepala SMPN dan SDN.
Muncul pula, dugaan rotasi dan promosi yang malah dijadikan ajang pungutan liar (pungli) oleh oknum. Dimana biaya rotasi dan promosi ditarif secara berbeda. Untuk sekolah tipe A (muridnya banyak) disinyalir dihargai belasan juta rupiah. Sedangkan untuk Tipe B (jumlah siswanya sedang) terindikasi dibawah sepuluh juta rupiah.
Sumber yang meminta tidak disebut namanya, Jumat(3/8/2018) menuturkan, mestinya rotasi kepala sekolah bertujuan meningkatkan mutu pendidikan, bukan dijadikan ajang pungli.
“Terlebih promosi guru jadi kepala sekolah, diduga Cakep (calon kepala sekolah) harus mengeluarkan dana puluhan juta rupiah. Terutama untuk sekolah tipe A, sebab penerimaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah akan besar juga,” kata sumber.
Dikatakan, untuk sekolah tipe sedang, rata-rata dihargai Rp.7,5 juta plus dana pelantikan.
“Saya tidak menyalahkan kepala sekolah, karena kepala sekolah korban sistem yang tidak tertulis yang dibuat oleh oknum pejabat serakah yang kerjanya hanya memikirkan keuntungan semata. Dengan demikiian, jangan harap oknum kepala sekolah bisa memikirkan mutu pendidikan, pasalnya yang dipikirkan hanya bagaimana cara mengembalikan moda,” pungkasnya.
A56