BANDUNG, — Mengingat adanya pandemi Covid-19 ini, Kepala Bidang Pembinaan Jasa Parawisata Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kota Bandung, Edwar Edo Parlindungan menyatakan target capaian kunjungan wisatawan ke Kota Bandung pada 2020 ini pun ikut disesuaikan. Namun sebagai salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar sektor ekonomi dari jasa pariwisata, dan hiburan ini akan terus didorong.
“Target awal kita itu 8,6 juta wisatawan ke Kota Bandung, akhirnya kita perbaiki karena kemarin 5 bulan tidak melaksanakan kegiatan. Jadi targetnya dirasionalisasi jadi 2,5 juta. Kemarin laporan sebelum liburan panjang itu sudah ada 1,5 juta wisatawan,” ungkap Edwar di Bandung, Rabu (3/11/2020).
Menurut Edo, di masa liburan panjang pekan lalu sejauh ini masih terkendali. Karena, wisatawan yang datang ke Kota Bandung memang tidak terlalu membludak seperti ketika sebelum pandemi Covid-19.
Berdasarkan data dari asosiasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung dan Riung Priangan, dari 50 persen daya tampung yang diizinkan sesuai Peraturan Wali Kota (Perwal) masih belum terisi seluruhnya.
“Okupansi hotel memang ada peningkatan dari 50 persen daya tampung sesuai perwal pada bulan September itu terisi di angka 43 persen, di hari libur itu 28-29 (Oktober) mencapai 60 persen dan puncaknya di 29-30 (Oktober) itu sampai 70 persen,” ungkapnya.
Edo menyatakan, terus memantau standarisasi protokol kesehatan oleh para pemilik tempat. Upaya ini sebagai bagian dari strategi Disbudpar untuk menggenjot perekonomian dari sektor pariwisata dan hiburan di Kota Bandung.
“Pertama kita harus mengembalikan rasa aman kepada para wisatawan, bahwa berwisata khususnya di Kota Bandung itu aman. Kita terus bekerja sama dengan asosiasi dan pengusaha jasa pariwisata agar terus melakukam SOP protokol kesehatan. Sehingga wisatawan tidak takut datang ke Bandung,” imbuhnya.**