BANDUNG – DPRD Provinsi Jawa Barat menyebut pemberian dana hibah untuk Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) senilai Rp31,5 miliar yang diberikan pada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sudah sesuai dengan kesepakatan bersama.
Wakil ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya mengatakan bahwa jika dihitung keseluruhan, belanja untuk bidang pendidikan itu lebih dari Rp700 miliar. Oleh karena itu, pemberian dana hibah BPMU tersebut sudah sesuai keputusan dan telah disepakati oleh DPRD dan Pemprov Jabar.
“Ya, ini direalisasikan bahwa ini kemudian jadi belanja sekolahnya banyak dari PGRI. Kita harus adil dengan yang sudah diputuskan. Kesepakatan tentang pos anggaran hibah BPMU itu,” kata Gus Ahad, sapaan akrabnya seperti dikutip dari jabarnews.com, Selasa (10/11/2020).
Dia menjelaskan, dana hibah tersebut diperuntukkan untuk sekolah swasta SMA, SMK, dan SLB serta madrasah aliyah swasta maupun negeri yang ada di Jabar.
“Itu hak warga Jawa Barat yang sekolah disana dapat sekolahnya, nanti disalurkan dalam bentuk gaji untuk guru swasta, guru honorer terus keperluan-keperluan lain,” jelasnya.
Menurut Gus Ahad, bantuan dana hibah dari Pemprov Jabar itu sangat porposional, sehingga di tahun anggaran 2020 angkanya Rp550.000 per anak didik per tahun. Mengingat, lanjut dia, lembaga PGRI punya sekolah yang jumlahnya banyak diseluruh kabupaten/kota
“Ya, itu porposional dengan jumlah siswanya, ya itu emang aturannya. Sekarang itu tinggal dikali 550.000 gampang sekali ngecekknya. Jadi. Nanti kita lihat dilampiran Pergub itu ada jumlah sekolah ini berapa. Itu sangat transparan. Kenapa banyak, karena sekolahnya banyak juga,” ucapnya.
Gus Ahad menghitung bahwa jika disatu sekolah ada 100 siswa ditinggal dikali Rp550.000 berarti sekolah itu menerima Rp55 juta. Hal tersebut, sambung dia, merupakan bentuk kepedulian Pemprov Jabar bagi sekolah swasta.
“Kalau biaya untuk gurunya juga banyak ada hitung-hitungannya semua. Iya, itu namanya anggaran seperti itu, sudah disepakati dan harus dijalankan,” ungkapnya.
“Alhamdulillah Pemprov Jabar demikian peduli, provinsi yang paling berani memberikan bantuan untuk sekolah swasta. Dan ini dicemburui olah sekolah swasta di provinsi yang lain di Indonesia,” tutupnya. *