BANDUNG, — Sebanyak lebih dari 500 investor dari sejumlah negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Prancis, Singapura, Malaysia, dan Finlandia, hadir mengikuti gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2020. Ajang pertemuan para investor ini dibuka oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Senin (16/11/2020).
Digelar secara virtual hingga 19 November 2020, WJIS 2020 menjadi ajang bagi pemerintah daerah untuk menawarkan investasi dalam sejumlah proyek. Tercatat, ada sebanyak 76 proyek senilai Rp5,8 triliun yang ditawarkan, termasuk di kawasan Rebana Metropolitan yang memang menjadi fokus utama penawaran pemerintah kepada investor.
Rebana Metropolitan merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang terletak di bagian utara/timur laut Jabar, meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon. Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
Ridwan Kamil dalam uraiannya menyampaikan bahwa Rebana Metropolitan merupakan kota-kota baru dalam tujuh kawasan berbasis industri, di mana masing-masing kawasan tersebut harus memiliki fungsi work, live, and play alias bekerja, tinggal, dan bermain.
Lewat Rebana Metropolitan, Pemprov Jabar berupaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10% pada 2030, pertumbuhan nilai investasi hingga 17%, dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru.
bank bjb sebagai bank pembangunan daerah (BPD) Jabar turut serta mengiringi langkah pemerintah dengan mendorong optimalisasi investasi di Jabar. Dorongan tersebut diwujudkan melalui sejumlah dukungan pembiayaan dalam beberapa proyek pembangunan infrastruktur guna menunjang interkonektivitas dan integrasi kawasan-kawasan antar daerah di kawasan Rebana Metropolitan.
Teranyar, saat pembukaan WJIS 2020 bank bjb menjalin kesepakatan kerja sama dengan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan PT Jasa dan Kepariwisataan (Jawista) Jabar untuk mendukung pembangunan infrastruktur pariwisata dan transportasi di kawasan Rebana Metropolitan.
Kesepakatan terjalin antara para pihak tentang dukungan pembangunan dan pengelolaan sejumlah fasilitas termasuk hotel bintang 3, hotel bintang 5 dan sarana meetings, incentives, conferencing, exhibitions (MICE) Bandara Kertajati, untuk mengakselerasi upaya integrasi pembangunan yang menunjang interkonektivitas aktivitas ekonomi khususnya di sektor pariwisata.
1Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan bank bjb akan terus berdampingan dengan pemerintah dalam merealisasikan tahap demi tahap pembangunan di Jabar khususnya di kawasan Rebana Metropolitan yang menjadi fokus di tahun-tahun mendatang. Proyek Rebana Metropolitan sejalan dengan arah kontribusi bank bjb dalam mengupayakan penciptaan ruang-ruang sentra ekonomi baru yang dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat.
“bank bjb akan memainkan perannya sebagai agen penggerak dengan terus memberikan dukungan penuh kepada gagasan pembangunan kawasan ekonomi baru yang diinisiasi Pemprov Jabar. Proyek Rebana Metropolitan adalah rencana strategis jangka panjang yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk para investor dan perbankan. bank bjb juga akan memperluas jaringan kolaborasi perusahaan dengan berbagai pemangku kepentingan agar dapat memainkan peran dan memberikan kontribusi lebih optimal dalam mengeksekusi rencana program,” kata Yuddy.
Kehadiran Rebana Metropolitan akan semakin meneguhkan kekuatan Jabar sebagai salah satu indikator perekonomian nasional. Lewat Rebana Metropolitan, pada 2030 Pemprov Jabar berupaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10%, pertumbuhan nilai investasi hingga 17, dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru.
Kondisi saat ini, kawasan Rebana Metropolitan telah dilengkapi sejumlah fasilitas infrastruktur antara lain jalan nasional, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Palimanan-Kanci (Palikanci), rel Cikampek-Cirebon, Pelabuhan Balongan, Cirebon, dan Patimban (Tahap I), BIJB Kertajati, serta terminal Subang, Indramayu, dan Cirebon.
Sebagai kolaborator utama pemerintah, bank bjb juga turut serta memberikan dukungan pembiayaan melalui skema sindikasi dalam sejumlah proyek infrastruktur tersebut melalui program bjb Infrastruktur Daerah (INDAH). Dukungan bjb INDAH ini juga hadir melalui pembiayaan terhadap proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) untuk mendukung konektivitas.
Yuddy mengatakan keterlibatan bank bjb tak hanya melalui kucuran pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur, namun juga turut serta dalam mempersiapkan masyarakat agar mampu memanfaatkan peluang pengelolaan sumber daya ekonomi. Sesuai arahan Gubernur Ridwan Kamil, masyarakat diminta tak hanya memainkan peran sekunder atau bahkan menjadi penonton belaka, melainkan menjadi motor penggerak yang memiliki pengaruh dalam menggerakkan perputaran roda ekonomi.
“bank bjb akan terus bergerak memperkuat pengaruhnya dalam memberdayakan masyarakat melalui berbagai program perusahaan, salah satunya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (PESAT) di mana bank bjb secara rutin memberikan pelatihan khususnya untuk mendorong peningkatan kapasitas masyarakat di bidang usaha agar mampu menghadapi tantangan. bank bjb akan terus mengintensifkan upaya pemberdayaan masyarakat ini melalui berbagai kolaborasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai salah satu modal pokok yang dibutuhkan masyarakat dalam menyambut perubahan lanskap ekonomi,” kata dia.
Pembangunan kawasan Rebana Metropolitan ini merupakan rencana jangka panjang yang memerlukan dukungan penuh dari berbagai pihak termasuk masyarakat. Dengan luasan areal KEK sekitar 2.700 hektar, dampak sosial dan ekonomi keberadaan Rebana Metropolitan akan sedemikian terasa sebagai salah satu episentrum perekonomian baru di tanah air. Peran bank bjb dalam mengawal dan mengiringi langkah pemerintah akan terus dioptimalkan sesuai dengan ruh perseroan sebagai lembaga keuangan dan agen perubahan nasional. ***