BANDUNG,- Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 siap pakai buatan Sinovac asal China, telah mendarat di Indonesia, Minggu (6/12/2020).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih menghitung dan menentukan warga yang diprioritaskan mendapat vaksinasi. Sampai saat ini masih menunggu instruksi pusat terkait vaksinasi Covid-19. Termasuk berapa jumlah dosis vaksin yang bakal diterima Jabar.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Jabar Dr. Hj. Ineu Purwadewi Sundari, S.Sos., MM, mengingatkan pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk lebih proaktif koordinasi dan sosialisasi keamanan vaksin dengan semua pihak terkait, termasuk masyarakat.
“Yang terpenting adalah lakukan edukasi kepada masyarakat sehingga proses persiapan dan pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan lancar di lapangan,” kata Ineu, Rabu (9/12/2020).
Tahap awal dan tata cara vaksinasi harus disampaikan secara baik kepada masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak terkait mulai dari tenaga kesehatan, TNI Polri, tokoh agama serta tokoh masyarakat.
“Tahap awal pelaksanaan vaksin menjadi penentu sehingga harus dipersiapkan secara baik dan skala prioritas, baik kategori penerima dan daerah penerima,” tuturnya.
Penentuan penerima vaksin pada tahap awal dan tata cara vaksinasi harus disampaikan secara baik kepada masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak terkait mulai dari tenaga kesehatan, TNI Polri, tokoh agama serta tokoh masyarakat.
Lebih lanjut, Politisi PDI Perjuangan ini mewanti-wanti kesiapan vaksinasi harus benar-benar tanpa cacat dan memberi kepastian layanan bagi masyarakat terutama bagi masyarakat pra sejahtera.
“Distribusi vaksin dari pemerintah hingga ke tangan warga harus dikawal ketat dan semaksimal mungkin agar tidak ada kesimpangsiuran,” imbuhnya.
Saat ini, harapan masyarakat terhadap vaksin memang tinggi, sebagai upaya penanganan pandemi yang berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi di Indonesia. Ia mengingatkan, dalam pelaksanaannya masyarakat diimbau tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Posedir pencegahan dan penanganan Covid-19 harus tetap mengutamakan konsistensi dari masyarakat, yaitu melaksanakan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) dan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment),” tutupnya. *