BANDUNG,- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menggelar operasi dengan sandi “Zebra Lodaya 2018”. Opearsi ini akan berlangsung mulai tanggal 30 Oktober sampai 12 November 2018 mendatang.
Kapolda Jabar lrjen Pol. Agung Budi Maryoto diwakili Wakapolda Jabar Brigjen Pol Supratman bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan amanat Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Refli Andri, di halaman Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta 748 Kota Bandung, Selasa (30/10/2018) pagi.
Apel gelar pasukan tersebut juga dihadiri instansi terkait. Seperti Kodam lll Siliwangi, POM Kodam lll Siliwangi, Kemenhub Provinsi Jabar, Jasa Raharja Cabang Jabar, Kapolrestabes Bandung, para pejabat utama Polda Jabar, jajaran Dit Lantas Polda Jabar dan ASN Mapolda Jabar.
Sebelum menyampaikan amanat Kakorlantas Polri, Wakapolda Jabar mengajak sekaligus memimpin peserta apel untuk mendoakan para korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).
“Khusus Polda NTB dan Polda Sulteng tetap melaksanakan operasi zebra, namun dengan cara bertindak secara simpatik, membantu pemulihan penanganan pasca bencana dan bergabung dengan satgas tanggap seta tim penanggulangan bencana lainnya,” ujarnya.
Dikatakan, gelar pasukan ini juga untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personil maupun pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan berhasil sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
“Perlu diketahui bersama, data jumlah kecelakaan lalu lintas pada Operasi Zebra tahun 2017 adalah sebanyak 2.097 kejadian. Mengalami penurunan sebanyak 893 kejadian (41%) apabila dibandingkan dengan priode yang sebelumnya 2.960 kejadian. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia dalam operasi zebra tahun 2017 sebanyak 388 orang, mengalami penurunan sebanyak 261 orang atau turun 67% dibandingkan periode sebelumnya,” jelasnya.
“Jumlah pelanggaran lalu lintas Operasi Zebra tahun 2017 sebanyak 1.069.541. Sedangkan pelanggar lalu lintas tahun 2016 sebanyak 356.101 pelanggar. Dengan demikian, mengalami peningkatan sebanyak 713.440 atau 200% dengan jumlah tilang sebanyak 8.100.505 lembar dan teguran sebanyak 176.016 tilang. Sedang pada tahun 2016 sebanyak 228.989 dan teguran sebanyak 127.112.”
“Kita menyadari bahwa dalam mengatasi permasalahan bidang lalu lintas tersebut tidak bisa berdiam diri, melainkan wajib bertindak dan melakukan berbagai upaya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, tambahnya, diperlukan koordinasi bersama antar instansi pemerintah yang bertanggungjawab dalam membina Kamseltibcar Lantas, sehingga tercipta keterpaduan langkah yang dapat menunjang pelaksanaan tugas.
“Operasi zebra ini juga diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk tertib berlalu-lintas. Seperti tidak menggunakan handphone saat berkendara dan menggunakan helm berstandar SNI untuk pengendara motor,” pungkasnya.
YADI