TASIKMALAYA,– Pelaku pemerkosaan, NS (25) warga Kmp. Jamilega RT 02/01 Desa Kertamukti, Kec. Ciawi, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat diamankan Polisi di kediaman korban, Kp. Setiamulya Rt 06/02, Desa Sukasetia. NS diamankan polisi dari amukan massa, Kamis (11/01/2018).
PATROLI menerima informasi melalui telepon seluler dari seorang warga Desa Sukasetia bahwa adanya kejadian pemerkosaan pukul 17.30 Wib.
Di lokasi, nampak petugas Kepolisian dari Polsekta Cisayong dan Pos Polisi Sukahening berjaga. Semantara warga berkumpul di lokasi lantaran geram atas perbuatan NS.
Sekitar pukul 18.15 wib, ketika Adzan Maghrib hendak berkumandang, massa mulai berangsur lengang. Kemudian, Kapolsekta Cisayong, AKP. Gunarto masuk ke rumah korban dengan sikap membawa pelaku NS keluar dari rumah untuk diamankan dari amuk massa.
Tersangka lantas naik mobil ranger dibawa ke Polresta Kota Tasikmalaya untuk diserahkan ke unit PPA.
Sementara itu, sejumlah warga yang nampak geram dan masih di lokasi sempat memberikan bogem mentah kepada tersangka yang akan naik kendaraan polisi.
Selang beberapa lama, korban pemerkosaan, YC (17) bersama keluarganya datang ke Mapolsekta Cisayong. Kemudian langsung menuju salah satu RS di akota Tasikmalaya didampingi petugas kepolisian guna visum.
IS, orang tua korban ditemui di Mapolsek Cisayong menyampaikan kepada PATROLI, bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, perbuatan bejat pelaku dilakukan di rumahnya di Kmp. Jamilega. Korban diancam, apabila tidak mau melakukan hubungan badan serta diancam jangan buka mulut kepada orang tua.
Karena tidak tahan lagi, korban pun akhirnya buka suara. Ia mengaku bahwa sudah melakukan hubungan badan.
Pelaku mengancam kepada korban, apabila menceritakan perbuatan itu, bahkab rumah orang tuanya akan dihacurkan.
Sementara itu, IS merasa tidak enak dan langsung menemui pelaku yang pada saat itu ada di rumahnya. Keramaian pun tak terelakan.
“Anaknya saya sudah trauma dan bilang tidak mau sampai menikah dengan pelaku karena sakit hati. Anak saya sudah ditendang, sudah dipukul di kebun bambu dan tidak ada yang menolong. Makanya dia membuka semuanya,” tandas IS. (Fauzi Balla Dewa)