SUMEDANG,– Sebagai bentuk mematangkan acara Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke 37 tingkat Provinsi Jawa Barat yang akan diselenggarakan di Kabupaten Sumedang, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Sumedang melakukan pendekatan dan sosialisasi terhadap pengusaha hotel dan apartemen di Jatinango, Rabu (28/4/2021).
Acara digelar di Apartemen Taman Melati Jatinangor itu sekaligus buka puasa bersama dan penyerahan santunan kepada 30 orang anak yatim di Jatinangor dan sekitarnya.
Ketua PHRI BPC Sumedang, H. Nana Mulyana mengatakan, dalam menyambut dua agenda besar di Sumedang, BPC PHRI Sumedang memanfaatkan peluang meningkatkan jumlah pengunjung hotel dan restoran. Acara yang pertama, kata Nana, yakni gelaran MTQ tingkat Jabar di Sumedang pada 2022 nanti.
Peserta MTQ berasal dari 27 kabupaten/kota dengan jumlah mencapai 6000 orang, ditambah official dan keluarga tilawah atau jumlahnya dikali 2, sehingga estimasi kebutuhan kamar sebanyak 12.000. Itu, lanjut Nana tidak akan tercover dengan jumlah hotel dan restoran jika hanya mengandalkan di pusat kota.
“Kita ketahui bersama jika hotel, restoran, rumah kots, apartemen itu 70 persen ada di Jatinangor. Jadi, ya kita hari ini sambil acara bukber, kita juga membahas soal persiapan menyambut MTQ dengan pengusaha hotel di Jatinangor,” katanya.
H. Nana menambahkan, acara bukber dan santunan anak yatim ini sebenarnya rutin digelar setiap tahun di Kota Sumedang. Namun, karena jumlah pengusaha lebih banyak di Jatinangor, sehingga bukber didahulukan di Jatinangor.
“Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal bangkitnya kembali hotel dan sektor pariwisata di Sumedang,” harapnya.
Senada, Kadisbudparpora Sumedang, Hari Tri Santosa juga menyebutkan bahwa bukber ini rutin dilakukan setiap tahunnya.
“Kegiatan hari ini digeser ke Jatinangor mengingat ada dua agenda besar yang kita bahas, salah satunya rencana Sumedang menjadi tuan rumah MTQ. Jadi kita diminta oleh pemerintah menyiapkan 6000 kamar dan 60% ini kan adanya di Jatinangor. Jadi kami mengumpulkan teman-teman pelaku usaha hotel yang ada di Jatinangor. Kita tanya kesediaannya, kesiapannya dalam menyambut MTQ,” kata Hari.
Selain ketersediaan kamar untuk peserta MTQ, pihaknya juga membahas soal banyaknya tamu dari luar kota/kabupaten yang masuk ke Sumedang.
“Kami juga menyambut baik atas langkah pak Bupati Sumedang yang membuat peraturan bupati (perbup) tentang kewajiban tamu harus menginap saat gelaran MTQ nanti,” tandasnya. (Abas)