CIAMIS,– Adanya sumber mata air panas di wilayah Desa Ratawangi yang sempat membuat heboh masyarakat, dan diberitakan beberapa media massa, Kepala Desa Ratawangi, Ahmad Hidayat membenarkan bahwa di desanya ada sumber mata air.
“Air panas itu sudah ada sejak dulu, dan terletak di Kp. Sindangleret, Desa Ratawangi. Dan kalau dibilang berbau mistik, ya itu menurut persepsinya masing-masing. Kalau dulu memang setiap sekitaran sumber mata air panas tersebut tempatnya dibenahi, maka sumber mata air panas tersebut pindah ke tempat lain,” katanya, saat ditemui di kantor desa, belum lama ini.
Ketimbang memikirkan mistik, Ahmad Hidayat lebih tertarik bagaimana memanfaatkan air panas tersebut menjadi hal yang bermanfaat bagi masyarakat dan desa.
“Kedepannya mungkin bisa dijadikan sebagai desa wisata pemandian air panas. Itu harapan saya. Akan tetapi ini berbentur dengan pembebasan lahan dengan masyarakat. Selain itu juga jalan ke lokasinya belum dibenahi, yang paling utama anggarannya belum ada, apalagi di situasi Covid-19 ini,” jelas Ahmad.
Untuk mewujudkan hal itu, Ahmad Hidayat mengaku akan berkoordinasi ke dinas pariwisata agar potensi desa wisata pemandian air panas ini ditinjau.
“Saya berharap masyarakat bisa ikut andil untuk mewujudkan potensi desa wisata pemandian air panas ini. Sebab sumber mata air panas tersebut sayang kalau tidak dimanfaatkan. Mata airnya jernih, tidak bau belerang atau bau apapun,” jelasnya.
“Selain itu juga bisa membantu perekonomian masyarakat, dan masyarakat juga bisa membuat warung-warung angkringan, bisa membuat tempat makan untuk para pengunjung nantinya,” tandasnya.
Di tempat sama, Babinsa Desa Ratawangi Sertu Lusi Suryadi yang mendapingi kepala desa mengaku siap mebantu visi, misi dan program kepala desa.
“Tentunya kita mendukung dan ingin gerak cepat dalam program apapun. Adapun tentang potensi sumber mata air panas itu sendiri sebenarnya sangat berpotensi sekali untuk dijadikan wisata. Akan tetapi untuk saat ini jalan menuju lokasi sumber mata air panas belum dibenahi. Kalaupun tentang pembebasan lahan, memerlukan lahan yang sangat luas sebab sumber mata air panas itu sendiri berada di tengah sawah,” jelasnya.
Kendati demikian, kata dia, jika kedepannya akan mewujudkan potensi desa wisata, maka bisa dibicarakan dengan masyarakat Desa Ratawangi.
“Saya harap potensi desa wisata pemandian air panas ini bisa terwujud,” pungkasnya. (Shopia Z)