BANDUNG, – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka Pocari Sweat Runs Indonesia 2021 yang diselenggarakan oleh PT Amerta Indah Otsuka, Minggu (24/10/2021) pagi.
Event ini dilaksanakan secara hybrid alias daring dan luring. Untuk acara luring (offline) berlangsung di Gedung Sate, Kota Bandung dan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat. Sementara secara online disiarkan melalui vidio.com.
Ridwan Kamil mengatakan event ini merupakan yang pertama kalinya selama satu setengah COVID-19 berlangsung. Oleh karena itu, dirinya berpesan agar protokol kesehatan tetap dijalankan dengan ketat selama acara berlangsung.
“Saya ucapkan terima kasih kepada kepolisian sudah memberikan izin. Ini adalah pertama kali diadakan lagi setelah pandemi,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Minggu (24/10/2021).
Ridwan Kamil juga meminta kepada para peserta tidak berkumpul setelah mengikuti acara ini. Sehingga jika acara ini sukses tanpa lonjakan kasus, bisa menjadi percontohan bagi event serupa di Indonesia.
“Saya titip ke panitia datang jangan banyak kerumunan, pulang jangan banyak nongkrong. Ini menjadi percontohan kalau ini berhasil lancar prokes Indonesia akan mengikuti contoh yang ada di Bandung,” kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno berharap para pelari untuk kemajuan pariwisata di Indonesia. “Konsep hybrid yang diusung Pocari Sewat Run Indonesia 2021 memberikan wadah untuk pelari bisa berlari dari mana saja termasuk lokasi-lokasi wisata terbaik karena Indonesia kaya akan tempat-tempat yang bisa digunakan mendukung sport tourism,” kata Sandiaga dikutip dari rilis resmi yang diterima Tim Humas Jabar.
Sementara itu, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka Puspita Winawati mengatakan, event Pocari Sweat Run Indonesia 2021 sudah memasuki tahun kedelapan. Wina mengatakan, acara yang diselenggarakan secara offline dijalankan sesuai protokol kesehatan ketat.
Bagi para peserta yang datang langsung ke lokasi harus sudah divaksin dosis pertama dan kedua. Selain itu, pelari juga harus terverifikasi aplikasi Peduli Lindungi serta menjalani tes dengan hasil negatif COVID-19 sebelum memasuki area.
Sebagai bentuk antisipasi terjadinya kerumunan, tindakan pencegahan dilakukan dengan membagi menjadi dua lokasi kegiatan offline yaitu Gedung Sate (kategori lari jarak 10 kilometer) dan Kota Baru Parahyangan (kategori lari half marathon dan marathon).
Pelepasan pelari dilakukan secara bertahap dengan maksimal 50 orang di setiap kelompoknya dengan jeda 3 menit. Setelah selesai berlari, tidak ada acara hiburan secara offline dan pelari diwajibkan untuk langsung meninggalkan lokasi.**