KAB. BANDUNG,- Komandan Sektor 21, Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Yusep Sudrajat siang ini, Kamis (20/12/2018) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT Putera Mulya Terang Indah (PMTI) di Jln. Rancajigang, No. 200, Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya, Dansektor sekitar dua minggu kebelakang melakukan sidak ke perusahaan pertenunan atau water jet loom (WJL) tersebut. Ketika itu, air limbah perusahaan yang disalurkan kepada masyarakat ditutup pihak Satgas Citarum harum lantaran dianggap belum layak pakai.
“Ini kan perusahaan WJL, limbahnya berwarna putih seperti susu. Nah waktu itu kita melihat air limbah yang keluar belum layak, masih putih seperti susu, sehingga kita tutup,” terang Kolonel Yusuf.
Setelah hari ini disidak kembali, limbah dari perusahaan milik Mulyawan itu dinyatakan sudah layak disalurkan untuk bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.
“Jadi limbah yang di keluarkan harus clear (bersih). Paramater kami dari Satgas Citarum Harum yaitu air sudah bening. Kini di PT PMTI limbahnya sudah bening, bahkan di bak outlet terakhir, ikan koi hidup dengan sehat. Itu tandanya air bersih, sudah oke,” ujarnya.
Kendati demikian, Kolonel Yusep meminta dan mengimbau perusahaan untuk tetap menjaga lingkungan bukan karena ada TNI. Namun perusahaan harus memiliki kesadaran untuk tetap menjaga lingkungan dengan baik.
“Alhamdulillah dengan adanya Satgas Citarum Harum, masyarakat sudah bisa merasakan manfaatnya. Petani juga menggeliat kembali karena sawah-sawah tidak gagal panen karena kualitas air pesawahan sudah baik. Kemudian kesadaran pemilik pabrik dalam hal menjaga lingkungan, juga sudah meningkat,” tuturnya.
Pada sidak tersebut, Dansektor bersama rombongan, termasuk awak media memantau sejumlah titik saluran air limbah, khusunya lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dansektor pun memberikan sejumlah saran kepada pemilik terkait pengolaan limbah.
“Secara umum pengelolaan limbah di PT PMTI sudah baik, apalagi nanti pengolahan limbahnya akan menggunakan sistem bioteknologi,” jelasnya.
Bioteknologi bisa diartikan sebagai suatu aplikasi terpadu antara mikrobiologi, rekayasa kimia dan biokimia untuk menghasilkan suatu teknologi berkemampuan pembiakan mikroba, sel maupun jaringan demi kemajuan perkembangan industri, pertanian maupun kesehatan.
Diakhir sidak, pemilik perusahaan yakni Mulyawan SE menadatangani surat pernyataan bahwa pengelolaan IPAL di perusahaan yang menjadi binaan Satgas Sektor 21 dengan kondisi saat ini menunjukan hasil yang baik itu, kondisinya akan dan wajib dijaga oleh perusahaan PT. PTMI. (boni)