BANYUMAS,- Pramuka Peduli Kwarran Sumpiuh menggelar pendidikan dan latihan Pramuka Peduli Sabtu-Minggu (19-20/01/2019) di SD Negeri 1 Banjarpenepen dan obyek wisata Kalicawang. Kegiatan di buka oleh Camat Sumpiuh Abdul Kudus selaku Ketua Mabiran.
Abdul Kudus mengatakan bahwa tugas pramuka peduli sangatlah mulia yaitu menolong apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan sebagainya.
“Kita sangat membutuhkan generasi muda yang peduli dengan lingkungan, terutama yang mempunyai ketrampilan dalam menolong dalam kebencanaan. Hal ini sangat penting karena Sumpiuh merupakan daerah rawan bencana terutama longsor dan banjir,” katanya.
Peserta Diklat Pramuli ini berjumlah 30 pramuka penegak berasal dari perwakilan masing-masing pangkalan se Kwarran Sumpiuh. Mereka mendapatkan materi diantaranya menejemen penanggulangan bencana, simulasi bencana, komunikasi radio dan materi dinamika kelompok.
Ari Pringgo Aji, Andalan Cabang Urusan Pramuli kwarcab Banyumas selaku pemateri manajemen penanggulangan bencana mengatakan bencana alam merupakan konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami, baik peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor, banjir dan aktivitas manusia. Ketidakberdayaan manusia akibat kurang baiknya manajemen kesiapsiagaan dan keadaan darurat menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
“Saya sangat bangga kalian mau bergabung dan menjadi bagian dari pramuka peduli, karena saatnya kita beraksi, masyarakat yang tertimpa bencana membutuhkan kehadiran kita,” katanya.
Selain dari Pramuli Kwarcab, instruktur berasal dari BNPB, Tagana Kabupaten Banyumas, RAPI dan Rescue Mahameru.
Kegiatan Diklat diakhiri dengan pelantikan Tim Reaksi Cepat unit Pramuka Peduli oleh Ketua Kwarran Sumpiuh Siti Nurhasanah.
“Terima kasih atas kesediaan kalian menjadi Pramuka peduli. Ini merupakan implementasi dari Tri Satya dan Dasa Darma. Kalian adalah pelopor karena baru pertama ada secara kelembagaan unit Pramuka peduli di Sumpiuh,” katanya.
Ari S-Tris